Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat kompetensi para operator pendidikan nonformal, khususnya dalam pengelolaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Tak hanya itu, kegiatan ini juga menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Banjar sebagai mitra sinergis.
Sebagai bentuk kolaborasi nyata, Disdukcapil membuka layanan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) langsung di lokasi acara. Layanan ini disambut antusias oleh para peserta, yang langsung memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengaktifkan IKD mereka.
Rizalul Hadi, Administrator Database Kependudukan dari Disdukcapil Banjar, hadir sebagai narasumber dan menyampaikan pentingnya pemadanan data antara peserta didik dengan data kependudukan. Menurutnya, langkah ini sangat vital untuk memastikan validitas dan keakuratan data dalam sistem Dapodik.
“Pemadanan ini bukan hanya soal administrasi. Ini tentang membangun fondasi data pendidikan yang akurat, yang nantinya menjadi dasar kebijakan dan pelayanan publik yang tepat sasaran,” ungkap Hadi.
Ia juga menjelaskan bahwa Disdik Banjar telah menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Disdukcapil, sehingga kini memiliki akses resmi ke Web Portal Dukcapil. Dengan akses ini, pengecekan dan verifikasi data kependudukan bisa dilakukan langsung oleh Disdik, tanpa harus menunggu proses panjang.
“Lewat akun resmi yang diberikan, Dinas Pendidikan bisa mandiri dalam memverifikasi data peserta didik. Ini mempercepat proses dan meningkatkan akurasi data,” tambahnya.
Hadi berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat sinergi antarinstansi, tetapi juga menjadi langkah konkret menuju pelayanan publik yang terintegrasi dan berbasis data kependudukan yang valid.