REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Bermacam macam cara melakukan penanaman padi. Salah satunya adalah padi apung. Padi apung merupakan sistem budidaya padi yang bisa dilakukan di atas permukaan air seperti rawa, danau, atau sungai yang mengalir lambat.
Sistem ini memanfaatkan media tanam berupa rakit atau gedebog pisang yang dirangkai menjadi satu. Keuntungan Padi Apung di antaranya tahan terhadap genangan air, efisiensi lahan, meningkatkan produktivitas dan ramah lingkungan.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Sarana Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Nurul Chatimah saat membuka acara Bimbingan Teknis Padi Apung di Aula Distan, Senin (13/5/2024).
“Sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024 produktifitas padi menurun tidak hanya di Kabupaten Banjar tapi tingkat Provinsi juga mengalami penurunan karena sering kebanjiran dan diserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),” ujar Nurul.
Ditambahkan Nurul, bahwa penanam padi apung merupakan salah satu solusi untuk lahan-lahan yang sering kebanjiran. Harapannya dengan bimtek ini terbuka wawasannya untuk padi apung.
Hadir pada kegiatan ini Kasi Pengembangan Sarana Pertanian Gusti Rahmatullah, Kasi Pengembangan SDG Ied Eka Norbiansyah, Kasi Pengembangan Sarana Peternakan Lily Marlina, para petani peserta bimtek.
Adapun tiga narasumber di antaranya dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Witnu Susanto, Dinas Pertanian Kabupaten Batola Agus Suyatno, Dinas Pertanian Kabupaten HSU Syarif Fadillah.