REDAKSI8.COM – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di peringati dengan berbagai macam kegiatan yang bersifat formalitas. Ki Hajar Dewantara, adalah tokoh penting dibalik kemajuan pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan Hindia Belanda.
Ki Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Suryaningrat mengkritik keras model pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah Belanda pada zaman itu, dimana hanya memberikan akses pendidikan bagi keturunan bangsawan, keturunan Belanda dan kaum priyayi.
Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei, dan tanggal itu merupakan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara yang kemudian ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional.
Tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 adalah ”Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” yang tertuang dalam Surat Nomor 12311/MPK.A/TU. 02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Merdeka Belajar hari ini sebagai wujud dari karakteristik pendidikan yang mandiri, mencerdaskan generasi dan menjadi penyuluh masa depan untuk negeri. Hal ini juga tertuang dalam 3 elemen lambang Hardiknas 2023 dengan Bintang, Keceriaan dan Pena, dimana masing-masing memiliki arti yang saling terkait.
Bintang, menggambarkan semangat Hardiknas untuk menciptakan generasi berprestasi. Keceriaan, mewakilkan suasana pendidikan Indonesia yang menggembirakan dan penuh antusiasme, dan Pena, menggambarkan karya intelektual yang dihasilkan dari proses pendidikan profesional.
PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP), sebagai perusahaan yang juga concern terhadap dunia pendidikan melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan pengembangan skill siswa.
Rabu (3/5/2023) hari ini Sekaligus peringatan Hardiknas, PT MAS dan PT BBP melakukan penandatanganan kerjasama dengan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Mataraman, termasuk training skills untuk memberikan bekal kepada siswa di kemudian hari.
Kepala Sekolah SMAN I Mataraman M. Syukrani, S.Pd mengatakan bahwa Kerjasama ini sangat penting buat kami terutama mewadahi siswa yang memiliki bakat, mengembangkan keterampilan.
“Kalau berdasarkan data kasar, tidak banyak yang kemudian lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi, karena soal pembiayaan. Dengan adanya program ini, maka siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dan mengasah kemampuan enterpreneur-nya dengan pengembangan keahlian dan vokasional,” ungkapnya.
Syukrani sangat berharap, melalui program beasiswa dari PT MAS dan PT BB, maka dirinya berterus terang sangat merasa terbantu dan ini merupakan yang pertama kalinya ada sinergitas antara perusahaan dan dunia pendidikan, dengan model penerapan kurikulum merdeka.
Direktur PT Mitra Agro Semesta (MAS), Ir. H. Riptianto Eko Laksono, S.T., mengungkapkan, kerjasama ini merupakan bentuk komitmen PT MAS dan PT BBP untuk turut berperan serta memajukan dunia pendidikan, khususnya di area terdekat perusahaan.
“Dukungan kami untuk pendidikan berupa beasiswa dengan model pengembangan skill siswa, adalah pilihan terbaik untuk mendorong kreativitas dan menumbuhkan motivasi siswa,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa achieving study, inilah yang menjadi tujuan utama dalam mendorong dan meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Seperti yang dikatakan oleh Public Relations PT MAS dan PT BBP Nor Qomariyah, S.HI. MM bahwa program beasiswa ini telah diinisiasi oleh PT MAS dan PT BBP, khususnya untuk menunjang pendidikan dasar siswa ditengah implementasi kurikulum merdeka.
”Untuk tingkat atas, model achieving study menjadi pilihan yang tepat dikarenakan, kita ingin membekali siswa dengan kemampuan wirausaha, menemukan inovasi baru dalam mengelola potensi yang tersedia berpadu dengan skill yang kemudian mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga lebih mendorong pada kewirausahaan yang sifatnya responsible, baik bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya,” ucapnya.
Ditambahkan oleh Nor Qomariyah, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) menjadi instrumen penting untuk pengembangan pendidikan ke arah yang lebih advance dan kompetitif, apalagi di tengah lajunya digitalisasi pendidikan dan keberlanjutan pendidikan dengan model kurikulum merdeka.
“Paling tidak, dengan adanya dukungan dari perusahaan sebagai private sector yang kini berkolaborasi dengan dunia pendidikan, kurikulum merdeka bisa menjadi lentera dunia pendidikan yang akan terus hidup dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kab. Banjar dari 70,72 akan terus naik secara signifikan di tahun mendatang,” tutupnya.