REDAKSI8.COM, BANJAR – Desa Rawan Pangan di Kabupaten Banjar sebelumnya sekitar 51 desa pada tahun 2023, dan pada tahun 2024 ini tinggal 19 desa rawan pangan. Sebanyak 32 desa yang saat ini sudah menjadi desa mandiri pangan.
Rawan pangan adalah kondisi suatu daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangan tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi Pertumbuhan dan kesehatan sebagian besar masyarakatnya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan desa rawan pangan, antara lain: Kemiskinan, Kurangnya kesehatan dan pendidikan.
Ketahanan pangan adalah kondisi ketika semua orang dan negara memiliki pangan yang cukup, aman, bermutu, beragam, terjangkau, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Desa mandiri pangan adalah desa yang masyarakatnya mampu mewujudkan ketahanan pangan dan gizi. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
Seperti yang diungkapkan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar Hamdani bahwa Desa awan pangan di Kabupaten Banjar mengalami penurunan sekitar 32 desa.
“Sebelumnya sekitar 51 desa yang rawan pangan pada tahun 2023, pada tahun 2024 ini tinggal 19 desa rawan pangan. Jadi sudah 32 desa yang saat ini sudah menjadi desa mandiri pangan,” tuturnya, Kamis (28/11/2024).
Hamdani menjelaskan bahwa indikator dari menjadi desa mandiri pangan adalah mempunyai luas lahan sawah, Sarana prasarana pangan di desa seperti adanya pasar dan warung. Tingkat ekonomi masyarakat meningkat. Ketersedian air bersih. Akses penghubung pangan di desa ada dan tersedia tenaga kesehatan di desa.
Untuk 19 Desa yang masih dikatakan sebagai desa rawan pangan yakni mereka memiliki lahan tetapi lahan tersebut berada di kawasan hutan lindung dan tentunya ini yang sedikit menghambat perubahan tersebut.
“Alhamdulillah, untuk penilaian desa rawan pangan sedikit dipermudah, tidak seperi tahun tahun sebelumnya seperti akses jalan untuk mengakut bahan pangan, yang terpenting bisa mobilisasi pangan dari desa tersebut,” ungkapnya.
Hamdani meneruskan, bahwa kendala sebelumnya yakni terkait beberapa indikator penilaian sehingga sebelumnya desa rawan pangan lamban untuk menjadi desa mandiri pangan di Kabupaten Banjar.
Dinas Ketahana Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar juga mempunyai Inovasi yang diberi nama Kaka Mapan Kampung Kami Mandiri Pangan). Program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan produksi pangan seperti beras dan sayur mayur yang juga menjadi kebutuhan.
Berdasarkan data indeks ketahanan pangan di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan dan cadangan pangan beras dari pemerintah mengalami kenaikan dari 55 ton menjadi hampir 60 ton serta cadangan pangan di masyarakat telah tercukupi.
Dengan hasil produksi pangan yang melimpah sehingga hasil pertanian selain untuk kebutuhan sendiri dapat dijual ke luar daerah sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.
Indikator keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan di desa terdiri dari 5 aspek, yaitu:
1. Mempunyai lahan sawah:
- Masyarakat mempunyai lahan yang cukup untuk bercocok tanam seperti menanam padi dan juga sayur mayur.
2. Ketersediaan pangan di desa:
- Ketersediaan pangan dari hasil produksi masyarakat Desa;
- Ketersediaan pangan dari lumbung pangan Desa;
- Ketersediaan data dan informasi mengenai hasil produksi dan lumbung pangan Desa; dan
- Ketersediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis potensi sumber daya lokal.
3. Keterjangkauan pangan di desa:
- Kelancaran distribusi dan pemasaran pangan di desa;
- Ketersediaan bantuan pangan bagi masyarakat miskin, rawan pangan dan gizi, maupun dalam keadaan darurat.
- Konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal;
- Konsumsi pangan yang aman, higienis, bermutu, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
4. Ketersedia air bersih:
- Mudahnya mendapatkan air bersih
5.Tersedianya tenaga Kesehatan Desa:
- Adanya tenaga kesehatan untuk memudahkan warga melakukan pemeriksaan.
- Mudahnya waerga mendapatkan kesehatan.