REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kondisi perekonomian di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel) hingga saat ini masih kuat, meski harus menghadapi sejumlah tekanan ekonomi.

Indikator-indikator yang menunjukan keadaan perekonomian di Kota Banjarbaru masih positif, antara lain tingkat inflasi di Tahun 2025 ini masih terkendali, dan tercatat mengalami deflasi sebesar -0,67 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Banjarbaru, Agus Muslim menyampaikan, Indeks Perkembangan Harga (IPH) kondisi di minggu ke-4 Februari 2025 di Kota Banjarbaru turun.
“Di minggu ke-4 Februari ini justru terjadi deflasi atau harganya turun sebesar -0.67 turunnya deplasi,” ujarnya, Senin (10/3/25).
Adapun beberapa komoditas yang ikut andil dalam perubahan harga terbesar adalah Bawang Merah (-0,5655), Cabai Rawit (-0,2384), dan Telur Ayam Ras (-0,1921).
“Komoditas yang memberikan andil terbesar ke deplasi ini yang pertama adalah bawang merah, cabai rawit dan telur ayam ras,” sebutnya.
Agus menerangkan, di Kalimantan Selatan secara keseluruhan itu turun semua, kecuali Kabupaten Tanah Bumbu dengan inflasi sebesar 0,84 persen.
“Di Kalsel ada 8 Kabupaten Kota yang melakukan perhitungan IPH, dan inflasinya baru 5. Sedangkan sisanya mengalami deplasi, dan yang paling dalem itu adalah Balangan sebesar -1,85 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdako Banjarbaru, Fadilurrahman menambahkan, rapat koordinasi (rakor) inflasi dilaksankan setiap minggunya, dan minggu pertama bulan Maret dilaksanakan pada hari Selasa.
“Secara umum seperti yang disampaikan kepala BPS tadi IPH kita posisi deplasi, artinya secara keseluruhan di Kota Banjarbaru untuk inflasi masih aman,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya tak menampik jika dampaknya pun terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, Pemko Banjarbaru melalui Dinas Perdagangan mengadakan pasar murah di 10 Kelurahan dan 5 Kecamatan se-Kota Banjarbaru.
“Sedikit banyaknya tentu berpengaruh juga, maka dari itu Disperindag Banjarbaru melaksanakan operasi pasar murah bersubsidi Rp5 ribu per item nya, seperti gula, telur, minyak dan beras,” tandasnya.