REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Harga gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pemerintah di Kota Banjarbaru mulai mengalami kenaikan hingga mencapai Rp50 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Kenaikan tersebut diungkapkan oleh salah satu warga Gang Al Iman, Jalan Sukarelawan, Kelurahan Loktabat Utara, Banjarbaru, Salasiah mengaku, kesulitan mendapatkan gas LPG subsidi ini sejak Hari Raya Idul Adha lalu.

“Harga jualnya sudah sampai Rp50 ribu per tabung di eceran,” ucapnya, Kamis (3/7/25).
Salasiah menyebutkan, beberapa pekan terakhir dirinya hanya mendapatkan gas LPG yang paling murah seharga Rp48 ribu per tabung.
Itupun, katanya susah untuk didapatkan karena sudah mulai langka.
“Paling murah Rp48 ribu saat langka, lagi sulit mencarinya, kadang ada harganya Rp50 ribu sampai Rp55 ribu per tabungnya,” sebutnya.
Oleh karena itu, dirinya terpaksa membeli gas LPG di eceran atau warung-warung dengan harga tinggi untuk memenuhi keperluannya sehari-hari.
“Biasanya menunggu pembagian dari agen di awal bulan, tapi tanggal berapanya tidak tentu, itupun tidak cukup jadi mencari lagi di eceran,” ungkapnya.
Sementara itu, penjaga pangkalan LPG 3 Kg M Irawan Jalan Pondok 4, Kelurahan Loktabat Utara, Azka mengatakan, ada 178 kartu keluarga yang terdaftar untuk menerima barang subsidi.
Namun, memang belakangan ini pengiriman pasokan gas LPG 3 kilogram bersubsidi yang datang di pangkalannya tidak menentu jumlahnya.
“Kadang sekali datang tidak sampai 178 tabung, ada yang 150, juga ada 140 tabung saja, jadi tidak nentu juga tergantung dari Pertamina,” ungkapnya.
Azka juga menyebutkan, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah Rp19 ribu per tabung.
Yang mana di pangkalan gas LPG M Irawan ini dijadwalkan datang dalam satu minggu sekali atau satu bulan 4 kali pengiriman.
“Kadang ada yang tidak kebagian juga orang, jadi mereka cari diluaran, 1 KTP satu dapatnya. Sedangkan untuk UMKM disini tidak ada, kebanyakan hanya untuk rumah tangga,” tuntasnya.