Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Bappedalitbang Banjar dari ruang kerja masing-masing, dengan semangat untuk menyesuaikan proses perencanaan daerah agar semakin adaptif terhadap transformasi digital tata kelola pemerintahan.
Dalam sambutannya, Plt Kepala BPSDMD Kalsel, Sulkan, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari ikhtiar besar menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan kebijakan nasional melalui integrasi data.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah gerakan menuju perencanaan yang lebih akuntabel, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah langkah nyata mewujudkan satu data Indonesia dalam praktik pemerintahan daerah,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Ariadi Noor, memaparkan arah kebijakan pembangunan jangka menengah 2025–2029 Provinsi Kalsel, yang dirancang selaras dengan visi nasional Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa data sektoral daerah menjadi penentu dalam menarasikan program strategis pembangunan, mulai dari RPJPD, RPJMD, hingga RKPD.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber ahli:
1. Rendy Jaya Laksmana (Ditjen Bina Bangda Kemendagri)
Menyoroti pentingnya penyusunan dokumen strategis seperti RPJMD dan Renstra yang selaras dengan RPJMN, Rendy memperkenalkan pendekatan baru berbasis data-driven planning dan memaksimalkan fitur e-Walidata sebagai rujukan validasi data resmi daerah.
2. Irwan Ari Danu (Perencana Ahli Muda Bappeda Prov. Kalsel)
Menjelaskan secara rinci penerapan Data Statistik Sektoral Daerah (DSSD) dalam penyusunan dokumen perencanaan. Ia menggarisbawahi pentingnya peran produsen data dan walidata pendukung dalam menjaga kualitas, konsistensi, dan keterpaduan data.
3. Ardiansyah (Operator SIPD Prov. Kalsel)
Membawakan pelatihan teknis mengenai cara penginputan data dalam modul Renstra dan e-Walidata SIPD, termasuk tahapan verifikasi, validasi, dan pelaporan agar sesuai dengan prinsip dan standar tata kelola data pemerintah.
Menanggapi pelatihan tersebut, Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Bappedalitbang Banjar, Mujahid, mengungkapkan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan dan menyatakan kesiapan jajarannya untuk menerapkan ilmu yang didapat.
“Pelatihan ini sangat mendukung peningkatan kapasitas SDM kami, terutama dalam pengelolaan data sektoral yang valid sebagai dasar utama penyusunan dokumen perencanaan. Ke depan, kami berkomitmen untuk lebih aktif dalam penginputan dan pemanfaatan fitur e-Walidata SIPD secara optimal,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Banjar berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas perencanaan daerah yang berbasis data, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan sejalan dengan semangat transformasi digital pemerintahan. SIPD dan e-Walidata bukan sekadar alat bantu administratif, melainkan pondasi penting dalam pengambilan keputusan yang lebih strategis dan berpihak pada masyarakat.
Dengan keterlibatan aktif dalam pelatihan ini, Bappedalitbang Banjar menunjukkan langkah nyata menuju perencanaan pembangunan daerah yang lebih cerdas, terarah, dan berkelanjutan.