Data terkini mencatat terdapat 5.248 titik panas di Kalsel sejak Januari hingga Mei 2025, dengan rincian: kategori rendah (28 titik), sedang (5.219 titik), dan tinggi (1 titik). Fakta ini membuat Pemko Banjarbaru bergerak cepat.
“Kita tak mau kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya terulang. Kita sudah siapkan langkah antisipasi, dan Alhamdulillah hingga kini belum ada eskalasi besar. Semoga tidak terjadi,” tegas Pj Wali Kota Banjarbaru, Subhan Nor Yaumil, dalam Apel Kesiapsiagaan yang digelar di Halaman Mapolres Banjarbaru, Senin (26/5/2025).
Apel tersebut sekaligus menjadi momentum peringatan HUT ke-75 Satpol PP, HUT ke-63 Satlinmas, dan HUT ke-106 Pemadam Kebakaran (Damkar). Di tengah semangat peringatan itu, Subhan menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen, terutama menggandeng relawan.
Salah satu pihak yang turut disiagakan adalah para relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK). Ahmad Zainuri, relawan dari BPK Siaga Laura, Kecamatan Liang Anggang, menyatakan kesiapannya. Namun ia juga menyoroti tantangan di lapangan.
“Personel kami siap, tapi alat jadi kendala. Selang sudah banyak yang usang, dan untuk bawa air kami kesulitan karena keterbatasan tangki,” ungkap Ahmad.
Ia menambahkan, Karhutla hampir menjadi agenda tahunan di wilayahnya. Oleh karena itu, kesiapan personel dan perlengkapan sangat krusial. “Kita selalu bersiap, dan tahun ini kami juga gencarkan sosialisasi ke warga soal bahaya Karhutla,” katanya.
Langkah preventif menjadi salah satu fokus utama. Sosialisasi kepada masyarakat dilakukan agar kesadaran meningkat. Subhan Nor Yaumil menegaskan, peran aktif masyarakat sangat diperlukan.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal pemadaman, tapi juga edukasi. Kita dorong partisipasi warga agar ikut menjaga lingkungan dari potensi Karhutla,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong, sinergi pemerintah dan relawan menjadi benteng pertahanan menghadapi ancaman Karhutla di Banjarbaru. Pemko berharap, dengan kesiapsiagaan yang matang, tahun 2025 bisa dilalui tanpa bencana besar.