REDAKSI8.COM – Hari Kebangkitan Nasional ke 111 dan HUT Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan ke 70 tahun 2019, diperingati Pemerintah Kota Banjarbaru serta unsur TNI-Polri dengan menggelar upacara di Lapangan Dr Murjani Banjarbaru, Jum’at (17/5).
Upacara peringatan dua hari besar nasional ini diikuti oleh Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani (bertindak sebagai Inspektur Upacara), Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, Sekdakot Banjarbaru H Said Abdullah, Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya, serta Forkopimda dan lainnya.
Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani usai upacara menyampaikan, semangat yang ingin diteruskan dari peringatan kedua hari besar nasional ini adalah bahwa bangsa ini hidup dan bangkit melalui gotong royong dan persatuan.
“Karena itu tahun ini pasca pemilu kita harus tetap mempertahankan persatuan tersebut. Pemilu telah selesai, pesannya kita tetap menjaga keutuhan negara ini karena itu adalah pilihan rakyat yang wajib kita hargai dan jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, itu pesan utama yang bisa saya tangkap dari dua peringatan ini, bangkit untuk bersatu,” ungkap Nadjmi Adhani.
Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto menambahkan, salah satu cara kita untuk memupuk dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan yaitu dengan memperingati hari-hari besar nasional.
“Kemarin kita sudah laksanakan ziarah rombongan dalam rangka memupuk rasa nasionalisme, bahwa dalam kondisi apapun kita harus ingat dengan republik atau banua ini dilahirkan melalui perjuangan para pendahulu-pendahulu kita, itu yang harus kita ingat,” ujar Letkol Arm Siswo.
Meskipun ada gangguan, ancaman dan perbedaan kata Letkol Arm Siswo Budiarto, harus kita kembalikan lagi kepada pendahulu-pendahulu kita yang berjuang dengan begitu hebat, banyak berkorban.
“Ini tidak boleh kita sia-siakan. Mari kita sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka memelihara kemajuan bangsa ini ke depan,” tegasnya.
Sedangkan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya mengatakan, peringatan dua hari besar nasional yang dilaksanakan bertepatan dengan bulan suci Ramadan ini, dapat dijadikan momentum agar tidak ada lagi perbedaan pasca pesta demokrasi yang baru selesai dilaksanakan.
“Selesai sudah pesta demokrasi, kita tunggu hasil penghitungannya. Bangkit untuk bersatu,” tutupnya.