REDAKSI8.COM, BANJAR – Suasana penuh semangat dan kekayaan budaya menyambut kedatangan Tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI) saat melakukan kunjungan dan verifikasi lapangan di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Selasa (1/7/2025). Kehadiran tim pusat ini menjadi momen penting yang memperlihatkan transformasi luar biasa lembaga pemasyarakatan di Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani, ikut hadir menyambut kunjungan tersebut bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel Mulyadi dan Kalapas Karang Intan Edi Mulyono. Tampak pula unsur Forkopimda, Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Kalsel, serta tokoh-tokoh penting lainnya.
Penyambutan dilakukan secara meriah dengan prosesi adat Banjar: pengalungan syal sasirangan, pemakaian laung, serta tarian Baksa Kembang yang memperlihatkan keramahan lokal. Di Pintu Utama, Tim KSP disambut hormat oleh petugas yang dipimpin Ka KPLP Rizky Akbar, serta semangat yel-yel dan hadrah dari warga binaan Pramuka.
Kunjungan ini menjadi ajang pembuktian bahwa Lapas Narkotika Karang Intan tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat inovasi dan kemandirian warga binaan. Salah satu yang paling mendapat perhatian adalah Dapur Sehat, yang dikelola dengan sistem sanitasi ketat dan efisiensi tinggi dalam pengelolaan bahan pangan.


Tak hanya itu, Klinik Pratama Lapas yang telah mengantongi akreditasi Paripurna juga menuai pujian karena pelayanan medis profesional dan fasilitas lengkap yang dimiliki.
Di Zona SAE 1, Tim KSP ikut menebar 5.000 benih ikan haruan (ikan gabus), menandai dukungan terhadap program pembinaan berbasis perikanan. Sementara di WAE 2, 1.000 bibit jagung ditanam sebagai simbol penguatan program pertanian produktif.
Tak ketinggalan, rombongan meninjau langsung unit usaha warga binaan seperti produksi kain sasirangan, konveksi, dan kebun hortikultura yang menanam melon golden, timun, hingga terong. Bahkan di WAE 3, para tamu istimewa ikut memanen 800 butir telur ayam dan melihat langsung kandang kambing Boer serta Mini Zoo “Laskarin”, yang berfungsi sebagai wahana edukasi dan terapi sosial.
Kepala Tim KSP menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pengelolaan yang bersih, tertib, dan penuh inovasi. “Kami melihat bukti nyata bahwa Lapas Karang Intan tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan, edukasi, dan ketahanan pangan. Ini luar biasa,” ungkap salah satu anggota tim.
Transformasi yang ditunjukkan Lapas Narkotika Karang Intan ini menjadi gambaran ideal lembaga pemasyarakatan masa depan—berbasis keterampilan, kewirausahaan, dan nilai-nilai kemandirian. Tak hanya membina, tetapi benar-benar memulihkan dan memberdayakan.
