REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Banjarbaru telah mencatat adanya kenaikan jumlah kebakaran permukiman.

Kepala UPT Damkar Banjarbaru, Syafrullah mengungkapkan, walaupun masuk dalam kategori kemarau basah, tetapi dua sampai tiga bulan terakhir wilayah Banjarbaru sering kali terjadi kebakaran.
“Terjadi jumlah peningkatan kebakaran di Kota Banjarbaru dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya, Kamis (11/9/25).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Kota Banjarbaru mulai bulan Januari sampai Desember baru mencapai 11 kali kejadian.
Sedangkan di sepanjang tahun 2025 ini hingga bulan September sudah ada 10 kejadian.
“Ini baru di bulan September sudah 10 kali kejadian, artinya ada peningkatan,” ujarnya.
Ia mengimbau, kepada seluruh masyarakat supaya bisa lebih berhati-hati lagi terkait penggunaan listrik dirumah, namun apabila berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga harus tetap waspada dengan lingkungan sekitar.
“Biasanya konsretling listrik yang menjadi penyebab utama kebakaran ini, jadi diimbau kepada warga agar di jaga dengan benar, jangan sampai ada hal-hal yang memicu potensi kebakaran,” imbaunya.
Syafrullah mengaku, sangat menyangkan atas kejadian kebakaran warung sebelumnya terjadi di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Jalan Kong Ex tepatnya di samping SMK 4 Banjarbaru yang menimbulkan satu korban jiwa.
Dimana saat itu, malam sekitar jam 02.00 Wita dini hari terjadi kebakaran yang menyebabkan anak berumur 8 tahun ikut terbakar bersama bangunan warung.
Kejadian tersebut diduga karena indikasi konstretling listrik, mungkin karena lupa mencabut charger USB akhirnya terjadi kebakaran yang tidak diinginkan.
“Karena orang tua dan neneknya sibuk menyelamatkan cucu nya, akhirnya korban yang sedang tertidur terjebak di api dan mati terbakar,” tutupnya.