RESAKSI8.COM, BANJARBARU – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel) kini sudah mencapai 40 kejadian.
Kesemuanya tersebar di dua Kecamatan Kota Banjarbaru. Di Kecamatan Landasan Ulin dan Kecamatan Liang Anggang.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Banjarbaru, Zaini mengatakan, dari 40 kejadian itu luas lahan yang terbakar sudah sekitar 15,3 hektare.
“Sampai saat ini Karhutla di Kota Banjarbaru sudah ada 40 kejadian. Dari data yang kami himpun dari pos dalam ada 15,3 hektare yang bisa dipadamkan,” ungkapnya, Senin (2/9/24).
Zaini ingin, Karhutla yang terjadi di tahun ini kemarau basah, supaya Karhutla tidak seberdampak tahun 2023 lalu.
“Syukurnya setelah panas ada hujan, jadi begitu ada spot titik api juga akan padam, sehingga lebih mudah karena ada air,” bebernya.
Menurutnya, dibeberapa titik terjadinya Karhutla disebabkan oleh adanya campur tangan manusia yang ingin membuka lahan dengan cara dibakar.
“Paling luas terjadi di Kecamatan Landasan Ulin didaerah Guntung Manggis hampir terjadi kebakaran setiap hari. Ini juga disebabkan oleh olah manusia karena membuka lahan dengan dibakar,” ujarnya.
Oleh karena itu, BPBD Banjarbaru mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga Kota Banjarbaru untuk tidak membuka lahannya dengan cara dibakar.
“Kami mengimbau khususnya masyarakat Kota Banjarbaru yang ingin membuka lahan jangan dibakar, begitu juga mohon maaf yang membuang putung rokok jangan sembarangan, mari kita jaga bersama-sama agar tidak terjadi Karhutla,” imbaunya.
Meski Karhutla di tahun 2024 tidak terjadi seperti tahun 2023 lalu, Zaini menegaskan, BPBD Banjarbaru akan tetap waspada serta mengantisipasi apabila adanya ditemukan titik atau spot Karhutla.
Upaya yang dilakukan pertama adalah BPBD Banjarbaru sudah mendirikan posko di wilayah Landasan Ulin Selatan atau di Kecamatan Liang Anggang.
Posko itu didirikan kurang lebih sudah sekitar satu bulan dan bekerjasama dengan pihak BPBD Provinsi Kalsel.
Kemudian, langkah ke dua yaitu selalu patroli bersama-sama TNI/Polri untuk melihat di lapangan apakah ada terjadi kebakaran.
“Berikutnya dengan melalui media massa terutama whatsapp grub kami dengan masyarakat peduli bencana saling berkoordinasi, kami juga menginformasikan apabila terjadi kebakaran,” Ia menukas.
“Yang jelas call center 112 ada berada di BPBD, sehingga laporan-laporan dari masyarakat lebih cepat,” pungkasnya.