REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti Ariffin mendapat Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kategori Pejabat Negara dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Kamis (5/8/2024).
Penghargaan tersebut diberikan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, kepada Wali Kota Aditya, dalam acara Puncak Hari UMKM Nasional Tahun 2024 yang diselenggarakan di Dining Hall Jakabaring Sport City, Kota Palembang.
Tanda jasa itu merupakan merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia kepada Wali Kota Aditya dalam menyukseskan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan UKM di Ibu Kota Kalimantan Selatan.
Pun, mengukuhkan keberhasilan dan peran aktif Aditya bersama sang istri, Vivi Mar’i Zubedi Ketua TP PKK sekaligus juga Ketua Dekranasda Banjarbaru, dalam pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
Wali Kota Aditya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Banjarbaru.
Terkhusus Ia dedikasikan penghargaan tersebut kepada seluruh pelaku Koperasi dan UMKM di Banjarbaru.
“Alhamdulillah, memperingati Hari UMKM Nasional tahun 2024, kami menerima penghargaan tanda jasa bakti dari Menteri Koperasi dan UKM. Kami persembahkan penghargaan ini untuk seluruh pelaku UMKM dan Koperasi di Banjarbaru,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Lebih jauh Aditya mengungkapkan, penghargaan tersebut tidak dapat dicapai tanpa dukungan semua pihak.
Termasuk terjalinya kolaborasi yang solid antara pemerintah, kelompok masyarakat, komunitas, media, serta setiap unsur lainnya dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Banjarbaru.
“Ini juga terbukti dengan semakin bertumbuhnya UMKM di Banjarbaru dengan jumlah yang sangat fantastis selama masa periode kami. Produk UMKM kita marketnya semakin meluas dan tampil di panggung nasional atas dorongan Ketua Dekranasda Banjarbaru. Insya Allah, Koperasi dan UMKM kita akan semakin maju lagi,” tuntasnya.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Vivi, jumlah UMKM di Banjarbaru mengalami lonjakan yang mengesankan.
Dari sekitar 400 UMKM di awal masa jabatannya, kini jumlah tersebut melonjak menjadi lebih dari 10 ribu UMKM, dengan pertumbuhan keseluruhan hampir mencapai 25 ribu UMKM aktif.
Omset yang dihasilkan dari UMKM binaan Dekranasda bahkan mencapai angka fantastis, yaitu 4 miliar rupiah.