REDAKSI8.COM – Mengenai wacana pembangunan Simpang Susun di Bundaran Simpang 4 Kota Banjarbaru kata Walikota Aditya Mufti Ariffin belum ada perencanaannya, hanya sebatas wacana.
“Tergantung pusat aja mau atau tidak mendanai. Kalau mau silahkan, kalau tidak ya tidak. Yang jelas kita mengajukan (usulan pembangunan Simpang Susun<–red) meminta kepada pusat untuk mengurangi kemacetan di Banjarbaru,” terangnya pasca giat Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) di Wisata Kampung Purun, Kelurahan Palam, Kota Banjarbaru, Jum’at (3/2/23).
Aditya mengaku hanya memberikan solusi kepada Pemerintah Pusat terkait kemacetan yang kerap terjadi di Simpang 4 Bundaran Kota Banjarbaru setiap akhir pekan.
Sedangkan realisasi pembangunan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, bukan pemerintah kota Banjarbaru.
“Kita beri solusi ke pusat. Karena itu jalannya pusat, aset pusat, dibuatkan flyover. Untuk realisasi ya pusat,” ungkap Aditya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Kewilayahan, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjarbaru, Erwin membeberkan, tujuan wacana pembangunan Simpang Susun untuk memecah kemacetan disana.
“Disana sering kita lihat jadi titik macet. Jadi untuk meminimalisirnya kita ada wacana bangun Simpang Susun. Tapi itu masih wacana, belum ada kajian ke arah sana,” ungkapnya kepada wartawan Redaksi8.com melalui sambungan telepon, Senin (30/1) pukul 13.30 WITA.
Akan tetapi ujarnya, jika memang menurut kajian nanti diperlukan tindak lanjut atas wacana tersebut, maka akan banyak aspek yang mesti jadi pertimbangan, diantaranya kesiapan lahan dan kajian ekonomi.
“Itu perlu kajian yang tinggi. Kalau memang menurut kajian memang diperlukan bisa aja ditindak lanjuti. Posisinya juga bundaran Simpang empat itu kan salah satu Ikon di Banjarbaru,” jelas Erwin.