Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Tapai Gambut Yang Memikat

Masih Terkendala Dengan Kualitas Bahan Mentah

Ramadhani MTD. by Ramadhani MTD.
25 Februari 2018
A A

Pembuatan Tapai gumbili (singkong) menjadi usaha utama penunjang perekonomian keluarga Mulkani

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Masih Terkendala Dengan Kualitas Bahan Mentah

REDAKSI8.COM , Perjuangan Ira dan sang suami Mulkani selama 20 tahun menjajakan Tapai Singkong dan Tapai Beras, masih belum membuahkan hasil yang maksimal. Sebab, usaha mereka banyak terkendala kualitas bahan mentah yang kurang baik, sehingga sulit untuk meningkatkan kualitas produk.

“Awalnya suami saya yang berjualan tapai, ketika beberapa tahun, tapai semakin banyak diminati, dan sekarang Alhamdullilah, kami memiliki banyak pelanggan,” kata Ira Wati, Pengusaha Tapai Singkong dan Tapai Beras,d i Desa Pematang Panjang, Kecamatan Gambut, panjang lebar saat ditemui Redaksi8.com .

Untuk saat ini ia hanya bisa meraup keuntungan yang bisa dikatakan belum banyak, namun ia bersyukur sudah bisa memperbesar bangunan rumahnya. Penghasilan bersih menjual Tapai Singkong dan Tapai Beras yang sudah jadi, menurut kalkulasinya setiap minggu, mampu mencapai sekitar Rp. 670 ribu sampai Rp. 800 ribu.

Berdasarkan hasil perhitungannya, untuk modal awal pembuatan Tapai Singkong adalah sebesar Rp. 120 ribu yang terdiri dari, harga singkong Rp. 40 ribu per 20 kg. Kemudian harga daun pisang Rp. 30 ribu per 15 helai, harga ragi sebesar Rp. 20 ribu per 50 biji, dan yang terakhir harga kayu bakar seukuran setengah meter, seharga Rp. 30 ribu per 100 batang. Penjualan Tapai sendiri harganya mampu mencapai Rp . 90 ribu per 20 kg.

LihatJuga :

Satpol PP Kabupaten Banjar Gaungkan Ketertiban Umum, Raperda Krusial Masuki Tahap Harmonisasi di Kemenkumham

Kabupaten Banjar Gemilang di Harganas, Dinsos P3AP2KB Raih Dua Penghargaan Bergengsi Kalsel

Mengukir Masa Depan Pertanian Di Kabupaten Banjar, Bappedalitbang Garap Strategi Keberlanjutan Program YESS

Kabupaten Banjar Sambut Kajari Martapura Dr. Musafir

“Sampai saat ini, paling sedikit orang membeli tapai ditempat saya dari 60 sampai 80 kg per 3 hari,” katanya.
Kalau dari modal awal Rp. 120 ribu, maka harga jual Tapai Singkong Rp. 90 per 20 kg. Kalau dikalikan dengan banyaknya jumlah yang dijual, yang berkisar dari 60 – 80 kg, maka total uang yang didapat senilai Rp. 270 ribu sampai Rp. 360 ribu itupun per 2 hari.

Ditambah lama waktu fragmentasi, jika dalam seminggu mampu membuat tapai sebanyak 3 kali, maka dana yang diperoleh sebesar Rp. 810 ribu sampai 1,8 juta. “Biasanya kentungannya memang berkali lipat. Itu pun kalau tapai habis semua,“ sahutnya sambil mengupas kulit singkong.

Tapai Beras Lebih Singkat

Sementara, untuk modal Tapai Beras sebesar Rp. 140 ribu, terdiri dari harga Beras Ketan Rp.70 ribu, kemudian harga biji katu Rp.7 ribu 5 ratus per setengah kg. Beras ketan 5 liter itu mampu membuat 350 biji Tapai. Jika dihitung dengan harga jual senilai Rp. 140 ribu per 350 biji Tapai Beras, maka keuntungan bersih setelah dihitung dengan dikurangi modal Rp.77.500 adalah sebesar Rp. 62.500 per hari, dikalikan 7 hari maka penghasilan bersihnya mencapai Rp. 437,5 ribu. Itu jika dalam satu hari dia mampu membuat Tapai Beras dengan banyak bahan 5 liter, dan itu jika terjual habis.

“Kalau hari-hari besar, seperti hari raya Idul Fitri, pemesanan Tapai Beras mampu mencapai 200 liter sehari Ya, Alhamdulillah masih cukup untuk makan sehari-hari, “ katanya dengan senyuman.

Wanita yang memiliki 5 orang anak ini sedikit berbagi tips proses pembuatan Tapai Beras dan Tapai Singkong. Pertama –tama singkong yang dibeli dikupas terlebih dahulu, kemudian dipotong bebererapa bagian sesuai pesanan, lalu dicuci sampai bersih, lanjut di rebus sampai matang.

Singkong mentah yang dibeli dikupas dan dibersihkan sebelum diproses ke perebusan dan peragian

Singkong yang sudah matang diletakan di atas alas yang sudah disiapkan, guna mendinginkan singkongnya. Setelah dingin barulah singkong ditaburi dengan ragi yang sudah dihaluskan sebelumnya, dan singkong siap untuk difragmentasi selama kurang lebih 2 hari agar hasilnya maksimal.

Kalau pada Tapai Beras, proses pembuatannya sedikit lebih mudah dibanding Tapai Singkong. Pertama beras dicuci, lanjut di rendam selama 2 jam, setelah itu beras diangkat dan ditaburi bubuk dari katu secara merata, dan yang terakhir dikukus dengan daun pisang selama 1 jam, setelah itu Tapai Beras siap di nikmati.

“Selama ini kami terkendala pada kualitas bahannya, terutama pada singkong, kadang-kadang singkong yang dibeli kurang bagus, bahkan pernah hampir semua singkong yang dibeli dari petani kualitasnya sangat kurang baik semuanya,“ lirihnya

Selain itu dia juga menyampaikan kendala lain yang dihadapinya ketika musim buah tiba. Sebab usaha yang dimilikinya akan macet, lantaran orang lebih memilih membeli buah, karena tapai sudah dikonsumsi sehari-hari.
“Saya berharap kalau bisa petani singkongnya bisa diberi bimbingan dan pelatihan atau dikasih pupuk unggul, agar singkong yang ditanam menghasilkan kualitas bagus, bahkan lebih bagus lagi kalau ukurannya bisa lebih besar,“ harapnya.(ramadhani/dok)

Share40Tweet25Send

Related Posts

Isu Beras Oplosan Beredar, Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru Resah

Isu Beras Oplosan Beredar, Pedagang di Pasar Bauntung Banjarbaru Resah

by Irma Dahliana
24 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Kabar mengenai peredaran beras oplosan di tengah masyarakat masih menjadi sorotan. Meski belum didapati peredarannya di wilayah...

Fluktuasi! Harga Ayam Potong Turun di Pasar Bauntung Banjarbaru

Fluktuasi! Harga Ayam Potong Turun di Pasar Bauntung Banjarbaru

by Irma Dahliana
24 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Harga daging ayam potong di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru mengalami fluktuasi, dari semula Rp24.500 per kilogram, kini...

Tiga Pangkalan Guntung Manggis Ditutup, Zikru Tekankan Pengaturan Ulang Sistem Penjualan

Tiga Pangkalan Guntung Manggis Ditutup, Zikru Tekankan Pengaturan Ulang Sistem Penjualan

by Irma Dahliana
19 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Usai penutupan sementara tiga pangkalan di Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru oleh Pertamina beberapa...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • PSHT Serahkan Dokumen Legalitas Badan Hukum ke Polres dan KONI Banjarbaru

    PSHT Serahkan Dokumen Legalitas Badan Hukum ke Polres dan KONI Banjarbaru

    180 shares
    Share 72 Tweet 45
  • Harmonisasi Hubungan Industrial, Disnakertrans Kabupaten Banjar Gelar Dialog Sosial untuk Perusahaan

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • M. Zaini, S.Pd.I., M.Pd. Hadir sebagai Narasumber pada LAKUT Pertama Tingkat Cabang di Luar Pulau Jawa

    104 shares
    Share 42 Tweet 26
  • TP Posyandu Kabupaten Banjar Perkuat Pelayanan Dasar, Gandeng Lintas Sektor dan Swasta

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Siaga Penuh, Distan Banjar Perketat Kewaspadaan Flu Burung dan Rabies

    101 shares
    Share 40 Tweet 25

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In