REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan memimpin pengamanan unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Dayak Meratus di depan Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Banjarbaru pada Jum’at (15/8/25) lalu.

Tujuan dari aksi tersebut mereka menyampaikan penolakan rencana perubahan status Pegunungan Meratus menjadi Taman Nasional. Kebijakan pemerintah inilah yang dinilai dapat mengancam hak ulayat dan kehidupan tradisional mereka.
Oleh karena itu, mereka menuntut agar aspirasi masyarakat lokal dapat didengar.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan melalui Kepala Bidang (Kabid) Humas, Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, bahwa pihaknya memastikan pengamanan selalu berjalan dengan lancar dan kondusif.
“Kami mengedepankan dialog dan pendekatan humanis untuk menjaga ketertiban sekaligus melindungi hak masyarakat menyampaikan pendapat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, aparat kepolisian dalam pengamanan ini bekerjasama dengan stakeholder terkait memfasilitasi perwakilan demonstran untuk bertemu dengan Gubernur Kalsel guna membahas tuntutan mereka.
“Selama aksi berjalan tertib tanpa ada insiden,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, Muhidin menyampaikan, akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat melalui kajian yang lebih mendalam, dengan mempertimbangkan aspek ekologi dan sosial budaya.
“Sudah ada kesepakatan, nanti ada waktu yang baik, kami tidak sibuk dan buhannya tidak sibuk mengirim perwakilannya untuk ke Jakarta menannyakan langsung ke Kementrian Kehutanan,” jelasnya.
Kemudian, terkait pemantapan apakah status Pegunungan Meratus menjadi Taman Nasional itu menguntungkan atau tidaknya bagi masyarakat adat, pihaknya akan jelaskan nanti setelah bertemu Kementrian Kehutanan.
“Kalau merugikan saya akan cabut dan tidak akan jadi Taman Nasional,” tegasnya.