REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menyoroti persoalan banjir yang masih menjadi permasalahan menahun di Kota Samarinda.

Ia mengakui, hingga saat ini belum seluruh titik banjir berhasil diatasi, terutama saat musim hujan datang dan curah hujan tinggi melanda wilayah kota.

“Kita menilai bahwa memang permasalahan banjir di Kota Samarinda belum benar-benar selesai. Namun, semakin ke sini, kita melihat bahwa penanganan banjir mulai menunjukkan kemajuan yang cukup berarti,” ujarnya dalam wawancara pada Senin (05/05) sore.
Ananda menyebut, DPRD Kaltim terus memberikan perhatian serius terhadap isu banjir di ibu kota provinsi ini, terutama dalam mendukung program-program teknis yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kota.
Salah satunya adalah lewat dukungan penganggaran untuk perbaikan sistem drainase dan pembangunan infrastruktur pengendali banjir.
“Kami dari DPRD provinsi berkomitmen untuk membantu proses perbaikan drainase dan pengendalian banjir, khususnya di daerah rawan genangan di Samarinda. Karena kami paham ini adalah persoalan yang langsung berdampak ke masyarakat,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.
Meski demikian, Ananda tak menampik bahwa di musim hujan, sejumlah titik masih mengalami banjir yang cukup parah, seperti di kawasan Jalan DI Panjaitan, Sempaja, dan beberapa kawasan padat penduduk lainnya.
Ia menilai penanganan banjir adalah pekerjaan jangka panjang yang membutuhkan sinergi semua pihak.
“Untuk semua masyarakat, kami memahami bahwa harapannya ingin (persoalan banjir) cepat selesai. Tapi kami mohon sedikit kesabaran karena pengerjaan pengendalian banjir ini memang tidak bisa instan. Butuh proses, koordinasi lintas sektor,” jelasnya.
Ke depan, DPRD Kaltim akan terus mendorong percepatan program pengendalian banjir, termasuk mendorong Pemprov dan Pemkot agar lebih responsif terhadap keluhan warga, terutama saat titik genangan kembali muncul usai hujan deras.
“Kami ingin ke depan tidak ada lagi wilayah yang disebut langganan banjir. Ini tugas bersama yang harus kita selesaikan satu per satu,” tutupnya. (Adv)