REDAKSI8.COM, SAMARINDA — Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan alokasi anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat guna mengatasi sejumlah masalah mendesak di Kota Bontang, termasuk penanganan banjir dan revitalisasi kawasan kumuh.
Menurutnya, permasalahan tersebut telah menjadi isu krusial yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan perkembangan Kota Bontang.
Shemmy mengungkapkan, saat ini Bontang tengah menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama terkait dengan infrastruktur yang masih belum memadai. Wilayah permukiman padat penduduk, serta kawasan industri yang rentan terhadap bencana banjir, menjadi fokus perhatian utama.
Selain itu, sejumlah kawasan kumuh juga masih membutuhkan revitalisasi agar dapat memberikan lingkungan yang lebih layak bagi warganya.
“Bontang membutuhkan perhatian khusus dalam hal penanganan banjir dan pemulihan kawasan kumuh. Ini adalah masalah yang harus segera ditangani, dan saya akan memastikan bahwa alokasi anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat akan difokuskan pada proyek-proyek pembangunan yang mendukung pengentasan masalah tersebut,” ujar Shemmy dengan tegas.
Politisi perempuan ini menambahkan bahwa penanganan isu-isu tersebut tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Bontang saja.
Diperlukan kerjasama lintas pemerintahan untuk memastikan bahwa program-program pembangunan berjalan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.
“Masalah seperti banjir dan kawasan kumuh membutuhkan koordinasi yang kuat antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Kami di DPRD Kaltim siap memberikan dukungan penuh dan memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan akan digunakan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Bontang,” tegasnya.
Shemmy juga menyoroti pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, yang harus mencakup berbagai aspek, terutama pemberdayaan masyarakat.
Ia menekankan bahwa pendekatan pembangunan yang melibatkan masyarakat secara langsung akan memberikan dampak yang lebih besar dan merata.
“Pemerataan pembangunan harus menyentuh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berpenghasilan rendah. Ini sangat penting agar pembangunan tidak hanya dirasakan oleh sebagian kalangan, tetapi dapat menciptakan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh warga kota,” tambahnya.
Lebih lanjut, Shemmy berharap agar melalui kolaborasi yang erat antara berbagai pihak, proses transformasi Kota Bontang bisa lebih cepat terwujud.
Ia ingin melihat kota ini berkembang menjadi lebih layak huni, tangguh terhadap bencana, dan tentunya berkeadilan sosial.
“Dengan upaya bersama, saya yakin Bontang akan semakin maju dan menjadi kota yang lebih baik, di mana setiap warganya bisa merasakan manfaat dari pembangunan yang merata dan berkelanjutan,” ujar Shemmy di akhir pernyataannya.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Shemmy berharap Kota Bontang dapat mengatasi tantangan besar yang ada dan menjadi contoh kota yang berhasil mengelola pembangunan secara holistik, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

