REDAKSI8.COM, BANJAR – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal. Melalui program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), Disbudporapar menghadirkan para seniman daerah langsung ke dunia pendidikan, dan kali ini menyasar SMP Negeri 1 Martapura sebagai salah satu sekolah penerima program tersebut.
Dalam acara pembukaan kegiatan, Ahmad Sahid, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Kabupaten Banjar, membacakan sambutan dari Kepala Disbudporapar H. Irwan Jaya, ST., MT. yang menyampaikan bahwa GSMS merupakan program dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuan utama program ini adalah membangun ekosistem pendidikan yang kaya akan seni dan budaya.
“Kami mengapresiasi semua pihak, terutama kepada Disbudporapar Banjar sebagai mitra daerah yang aktif menjembatani kolaborasi antara satuan pendidikan dan para seniman daerah,” ujar Irwan dalam sambutannya.
Menurutnya, SMPN 1 Martapura menjadi salah satu sekolah yang patut berbangga karena mendapat kesempatan mengimplementasikan program GSMS tahun ini. Ia berharap seluruh pihak, baik guru maupun siswa, dapat mengikuti kegiatan ini dengan semangat kolaboratif dan terbuka terhadap pengalaman baru.
“Mari kita dorong agar pendidikan di Kabupaten Banjar tidak hanya mencetak siswa cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, berbudaya, dan mencintai warisan bangsanya,” tambahnya, sembari mengutip Pablo Picasso, “Setiap anak adalah seniman. Tugas kita adalah membantu mereka tetap seperti itu saat mereka tumbuh dewasa.”
Sementara itu, Herlina Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, mewakili Liana Penny juga menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan program ini. Menurutnya, GSMS menjadi langkah strategis dalam membentuk karakter peserta didik melalui seni budaya.
“Program ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap seni budaya serta memperkuat karakter siswa menjadi pribadi yang kreatif, apresiatif, dan inovatif,” ungkap Herlina
Ia menjelaskan, kegiatan GSMS merupakan bentuk pembelajaran ekstrakurikuler di luar jam sekolah. Selama empat bulan ke depan, para seniman akan mengajar seni sesuai bidang keahliannya masing-masing secara langsung kepada para siswa.
Tak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi seni, program ini juga diharapkan mampu menjadi solusi pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, serta mendorong penguatan identitas budaya di kalangan generasi muda.
Dengan semangat kolaborasi antara seniman, sekolah, dan pemerintah daerah, Gerakan Seniman Masuk Sekolah diharapkan mampu menanamkan nilai budaya secara lebih kuat dan menciptakan ruang belajar yang kreatif sekaligus membumi.
