REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Empat kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Landasan Ulin Utara, Banjarbaru, selama ini terpaksa menjalankan proses belajar tanpa fasilitas yang memadai akibat kekurangan Rombongan Belajar (rombel).

Namun, diketahui Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru akan menjadwalkan bantuan meja dan kursi pada bulan Oktober 2025 sebagai bentuk tanggung jawab.

Bantuan yang disalurkan tersebut berupa satu set meja dan kursi untuk masing-masing kelas 3A, 3B, 3C, dan 3D.
Kondisi memprihatinkan ini mewarnai awal tahun ajaran baru 2025/2026, dimana para siswa siswi harus menjalani kegiatan belajar mengajar di aula terbuka.
Kepala SDN 2 Landasan Ulin Utara (Laura), Banjarbaru, Nurdin menyampaikan, bantuan untuk satu kelas telah tiba sebanyak 28 set meja dan kursi.
Sementara bantuan untuk tiga kelas lainnya dijadwalkan menyusul pada bulan Oktober mendatang.
“Alhamdulillah saat ini kami sudah dibantu Disdik dapat kursi 28 set, nanti kami akan menunggu bantuan selanjutnya di Oktober melalui ABT,” ujarnya, saat diwawancarai, Selasa (29/7/25).
Nurdin menjelaskan, 28 set meja dan kursi yang telah diterima saat ini belum bisa digunakan.
Sebab, pihaknya masih menunggu kedatangan bantuan susulan untuk tiga kelas lainnya, agar pendistribusian dapat dilakukan secara merata dan serentak.
“Kita menunggu tiga kelas lainnya, supaya jangan ada kecemburuan sosial,” imbuhnya.
Kemudian, terkait permasalahan sengketa lahan tempat sekolah berdiri juga turut menjadi salah satu hambatan utama yang membuat Pemerintah belum dapat menyelesaikan persoalan kekurangan rombel.
“Kami sebagai kepala sekolah pun belum mengetahui siapa yang sudah menyelesaikan perkaranya. Kalau sudah selesai permasalahannya, dinas akan membangunkan kelas yang baru, jadi saat ini masih berproses,” jelasnya.
Disisi lain, hingga saat ini orang tua siswa kelas 3 tidak ada menyampaikan keluhan terkait kegiatan belajar mengajar di aula sekolah.
hal ini menurutnya tak lepas dari dukungan Disdik Kota Banjarbaru yang sebelumnya telah membantu pembangunan aula yang layak sebagai ruang belajar sementara.
“Dimana mulanya aula ini hanya bangunan biasa namun berkat bantuan Disdik menjadi aula yang bisa ditempati, jadi kami bertahap menunggu bantuan selanjutnya,” tandasnya.