REDAKSI8.COM – Dalam dua bulan terakhir, secara umum, Sembako terbilang stabil dari harga dan ketersediaan, namun beda dengan bawang merah.

harga bumbu dapur andalan ibu ibu Indonesia di dapur ini, terus mengalami kenaikan.
Kenaikan tersebut menurut para pedagang, disebabkan oleh berkurangnya stok bawang yang ada dipasaran.
Harga bawang merah di pasar terbesar yang afa di Kabupaten Banjar itu, kini mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Apalagi saat bulan Rajab ini, permintaan bawang merah dipasaran sangat tinggi, sedangkan untuk persediaan kurang karena saat ini di daerah Pulau Jawa masih belum panen, ditambah ada kegagalan panen di beberapa daerah penghasil bawang.
Kondisi diatas juga diamini oleh salah satu staf Distribusi Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Banjar, Abdurahim.
Menurutnya, faktor kenaikan harga itu disebabkan oleh tingginya permintaan oleh pembeli dan terjadinya keterlambatan panen di wilayah Pulau Jawa.
“Saat ini komoditi stabil, hanya saja bawang merah mengalami kenaikan, dalam beberapa hari ini harga perkilonya bawang merah sudah sampai 40 ribu rupiah, sebelum kenaikan ini harga bawang merah 35 ribu,” ungkapnya.
Harga bawang merah ini dalam dua bulan terakhir ini selalu mengalami kenaikan.
“Pada awal tahun 2018 harga bawang merah sekitar 22 ribu rupiah perkilonya, tapi selama dua bulan ini selalu mengalami kenaikan, pada bulan April ini saja sudah 40 ribu perkilonya”. tambahnya
Abdurahim mengatakan, kemungkinan bawang merah kembali akan terjadi kenaikan harga hingga Bulan Ramadhan nanti.
“Penurunan setelah selesai bulan Ramadhan,” ujarnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga tersebut, pihak Disperindag kabupaten Banjar merencakan akan mengadakan pasar murah untuk masyarakat Kabupaten Banjar.
“Kita berencana dalam waktu dekat ini mengadakan pasar murah di wilayah desa Cindai Alus, alasan dipilihnya Desa Cindai Alus disebabkan wilayahnya yang padat penduduk,” pungkasnya