Menanggapi keluhan tersebut, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar angkat bicara. Melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Sutiyono, dijelaskan bahwa tumpukan sampah bukan berasal dari aktivitas warga, melainkan sisa pekerjaan pemangkasan dan pembersihan bahu jalan oleh pihak ketiga yang ditunjuk Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan. Pihak ketiga ini sudah berkali-kali kami ingatkan karena selalu meninggalkan sisa pekerjaan tanpa pembersihan lanjutan,” ujar Sutiyono kepada awak media, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, meski tanggung jawab teknis berada di bawah Balai Jalan Nasional, DPRKPLH tidak tinggal diam. Demi menjaga estetika dan kebersihan lingkungan di jalur vital tersebut, pihaknya segera menurunkan tim petugas kebersihan dan armada khusus untuk melakukan penanganan.
“Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban akibat kelalaian teknis. Penanganan sampah ini akan segera dilakukan secara menyeluruh,” tegas Sutiyono.
Langkah cepat DPRKPLH ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang dalam program “Merdeka Sampah”, yang terus digalakkan di seluruh wilayah Kabupaten Banjar. Terlebih setelah suksesnya penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang juga berpusat di Kabupaten Banjar, menjaga kebersihan kota kini menjadi pekerjaan rumah bersama lintas sektor.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pekerjaan pembangunan, termasuk yang dilakukan oleh instansi pusat, tetap memperhatikan prinsip kebersihan lingkungan. Ini soal tanggung jawab bersama,” tambah Sutiyono.
DPRKPLH juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama di ruang publik yang memiliki fungsi strategis seperti Jalan A. Yani.
“Kami harap warga juga turut aktif melaporkan bila ada kondisi yang merusak wajah kota. Bersih itu bukan tugas satu dinas saja, melainkan kewajiban kita semua,” tutupnya.
Dengan langkah penanganan yang segera diambil dan koordinasi lintas lembaga yang diperkuat, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang. Kabupaten Banjar, yang tengah berbenah menjadi wilayah ramah lingkungan dan bersih, kini menempatkan kolaborasi sebagai kunci utama.