Kehadiran istri Gubernur Kalsel tersebut sekaligus menjadi simbol kuatnya dukungan pemerintah dalam menjadikan Posyandu sebagai pilar pembangunan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Posyandu kini tidak hanya bicara soal timbang bayi atau imunisasi. Lewat 6 SPM ini, kita mendorong Posyandu menjadi pusat layanan terpadu yang menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujar Hj. Fathul Jannah dalam sambutannya.
Adapun enam sektor yang masuk dalam Program SPM Posyandu mencakup: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan permukiman, ketertiban dan perlindungan masyarakat, serta layanan sosial. Program ini merupakan bagian dari revitalisasi Posyandu Wasaka di enam titik berbeda di Kalsel, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan.
Fathul Jannah menekankan peran strategis para kader Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar di desa. Ia menyebut, dedikasi kader yang rela memberikan waktu, tenaga, bahkan dana pribadi demi kelangsungan Posyandu adalah wujud nyata pengabdian tanpa pamrih.
“Di Posyandu, masyarakat tak hanya menerima layanan, tapi juga belajar, tumbuh bersama, dan membangun rasa memiliki terhadap pembangunan daerahnya,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi wanita, dan mitra pembangunan lainnya untuk bersinergi dalam menyukseskan program ini secara berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati Banjar, H. Said Idrus Al-Habsyie dan Ketua TP PKK Kabupaten Banjar, Hj. Nurgita Tiyas Saidi Mansyur, yang juga memberikan apresiasi atas upaya Hj. Fathul Jannah dalam meningkatkan kualitas layanan Posyandu.
Masyarakat Desa Pasar Jati pun tampak antusias mengikuti acara sejak pagi. Dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif warga, sosialisasi ini menjadi bukti bahwa Posyandu Era Baru bukan sekadar wacana, melainkan gerakan nyata menuju masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya.