Rapat dipimpin Wakil Ketua II DPRD Banjar, Akhmad Rizanie Ansharie, didampingi Wakil Ketua III Ali Murtado, serta dihadiri unsur eksekutif yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banjar, Ikhwansyah.
Fraksi Golkar yang diwakili Fauzan Asniah menyampaikan catatan penting mengenai pentingnya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam perumusan RPJMD.
“Dokumen ini jangan hanya menjadi produk teknokratik, tapi harus mampu menangkap denyut nadi masyarakat—masalah dan potensi yang mereka rasakan langsung,” tegasnya.
Fauzan juga menyoroti isu lingkungan sebagai salah satu hal mendesak yang harus menjadi prioritas. “Banjir yang terjadi setiap tahun dan kerusakan akibat aktivitas pertambangan perlu mendapat perhatian serius. RPJMD harus komprehensif dan berorientasi pada keberlanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Fraksi Gerindra menekankan pentingnya mengakomodasi pokok-pokok pikiran masyarakat yang disalurkan melalui DPRD.
“RPJMD ini adalah muara dari seluruh arah pembangunan lima tahun ke depan. Harus menjadi acuan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyatukan langkah mewujudkan visi Kabupaten Banjar yang lebih maju dan sejahtera,” tegas juru bicara fraksi tersebut.
Dalam rapat ini, seluruh fraksi sepakat menerima dan menyetujui Raperda RPJMD untuk dibahas lebih lanjut pada tahapan berikutnya.
Namun, rapat paripurna kali ini bukan hanya soal dokumen dan kebijakan. Ada momen haru di akhir sidang saat Sekretaris DPRD Banjar, Aslam, mengucapkan salam perpisahan menjelang masa purna tugasnya. Satu per satu anggota dewan ia salami dengan penuh haru, menandai akhir dari pengabdian panjangnya di lembaga legislatif ini.
Langkah-langkah Aslam meninggalkan ruang paripurna menjadi simbol berakhirnya satu babak pengabdian, dan awal bagi perjalanan baru, baik bagi dirinya, maupun arah pembangunan Banjar yang sedang disusun.