REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarbaru sosialisasi peluang dan prosedur ekspor bagi puluhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Berlian Room Grand Qin Hotel Banjarbaru, Kamis (1/5/25).

Tujuannya untuk membekali UMKM dengan pengetahuan seputar tata cara ekspor, persyaratan, serta strategi pemasaran produk hingga ke pasar global.
Kepala Disperdagin, Kota Banjarbaru, Muriani mengungkapkan ingin para pelaku usaha bisa memahami prosedur ekspor dan memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasar mereka.
“Dengan begitu, produk UMKM Banjarbaru dapat memenuhi standar ekspor dan bersaing di kancah global,” ujarnya.
Adapun materi sosialisasi katanya disampaikan oleh berbagai stakeholder, termasuk perwakilan instansi terkait, praktisi ekspor, serta pelaku UMKM yang telah berpengalaman menembus pasar Internasional.
“Para peserta antusias mengikuti sesi tanya jawab dan diskusi, terutama terkait tantangan dan solusi dalam proses ekspor,” katanya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pelaku UMKM di Kota Banjarbaru untuk semakin berani mengambil peluang ekspor.
“Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan nilai tambah produk lokal,” harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta UMKM di Bidang Ekspor Kepiting, Komari mengaku, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini sangat membantu para pelaku UMKM yang ada di Banjarbaru.
“Tentu banyak membantu kami sebagai pelaku usaha, karena sebisa mungkin kinerja kita jangan sampai lepas pantau dari Pemerintah,” tuturnya.
Karena menurutnya, usaha yang bergerak dibidang ekspor ini jika tidak dibantu oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru tentu ada kekhawatiran tersendiri, sebab ketidaktahuan prosedur dan syarat ekspor ke luar negeri.
“Jadi dengan adanya pendekatan seperti ini itu bisa saling mendukung antara pelaku usaha dan Pemerintah Kota,” ungkapnya.
Komari menyebutkan, kepiting-kepiting yang di ekspor tersebut merupakan hasil dari budidaya tambak dan tangkap alam.
Kendati demikian, dirinya sudah pernah mengekspor kepiting ke Negara Cina dan Taiwan.
“Rata-rata sekali kirim itu antara 10 sampai 15 boks dan itupun tidak bisa tiap hari karena hasil tangkap alam, jadi tergantung pasar surut air di laut,” tuntasnya.