REDAKSI8.COM – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-kalimantan Selatan menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (27/10).
Meski aksi sempat mengalami keterlambatan, dikarenakan terkendala cuaca yang mendadak hujan.
Tuntutan yang mereka bawa secara umum terkait kurang andilnya pemerintah dalam pendidikan di Kalsel, tingginya angka stunting, tambang ilegal di HST, longsor dijalan km 171 satui dan isu-isu lainnya.
Isu-isu yang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini yakni seputar Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan tagline Menjemput Kedaulatan Rakyat di Rezim yang sudah 3 tahun terus menindas rakyatnya.
Koordinator BEM Se-kalimantan Selatan Satrio Ajie Bramanto mengatakan, meminta untuk bertemu langsung dengan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
“Kami meminta Gubernur Kalsel bersama SKPD terkait agar bisa langsung bertemu kami, untuk berdiskusi dan menjawab bersama persoalan banua,” ucapnya Satrio
Dengan tidak berhadirnya Gubernur Kalimantan Selatan, mewakili suara teman-temannya Satrio Ajie Bramanto menyampaikan sejumlah argumen ultimatum kepada Pemprov Kalimantan Selatan.
“Kepada perwakilan bahwasanya dalam waktu 3×24 jam kita (mahasiswa) ingin kabar kapan Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel bisa berhadir duduk bersama massa aksi, dalam rentan waktu 1 minggu,” tegasnya Satrio
Massa berjanji akan melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak lagi jika tidak bertemu dengan Gubernur Kalsel, untuk berdiskusi bersama dalam rentan waktu 7×24 jam.
Sementara itu, Juru Bicara Perwakilan Pemprov Kalimantan Selatan Muhammad Muslim mengatakan, terkait isu-isu yang dilayangkan oleh mahasiswa tentu pemerintah sangat mengapresiasi.
“Mereka (mahasiswa) sampaikan sebuah aspirasi pada prinsipnya, pemerintah tentu sangat mengapresiasi setiap masukan setiap saran bahkan kritikan, apapun itu kita terima dan kita respon,” ucapnya Muslim
Muhammad Muslim menyampaikan, sebelumnya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, berada di Kantor Setda Prov Kalsel untuk menemui massa aksi.
“Beliau juga ingin bertemu, sudah ada dari jam 09.30 Wita sampai jam 11.00 Wita, ternyata mahasiswakan agak molor sampai sekitar jam 12.30’an baru datang ke Setda Prov Kalsel, tentu kegiatan beliau kan tidak hanya di sini jadi tidak ketemu,” jelasnya Muslim
Ia mengungkapkan Paman Birin sangat responsif untuk bertemu massa, apalagi terkait permasalahan Banua.
“Jadi pak gubernur itu sangat responsif untuk bertemu dengan siapa saja tidak hanya dengan mahasiswa masyarakat yang kecil saja sangat siap,” jelasnya Muslim
Terkait dengan ultimatum yang disampaikan oleh mahasiswa, Muslim menerangkan akan menyampaikan informasi pertemuan tersebut.
“Kita akan menyampaikan informasi terhadap kesepakatan terkait pertemuan itu nanti kepada mahasiswa,” pungkasnya Muslim.
Adapun di kesepakatan itu, ditandatangani oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Subhan Noor Yaumil, yang disaksikan oleh para massa dan ditandatangani perwakilan BEM Se-kalsel Satrio Ajie Bramanto.
(Red8-Irma)