REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Sebanyak 37 unit warning light atau lampu peringatan di sejumlah wilayah Kota Banjarbaru hilang.
Mendengar informasi tersebut, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin sontak menginstruksikan Disperkim dan Dinas Perhubungan (Dishub) memindahkan sistem kelistrikan ke jalur PLN.
“Cara ini lebih aman dan effisien untuk keperluan lalu lintas di Kota Banjarbaru, intinya juga meminimalisir kehilangan baterai,” ujarnya, Minggu (11/2/24) sore.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Dishub, Kota Banjarbaru, Adi Royan Pratama ketika dikonfirmasi menjawab, ada banyak warning light yang tidak berfungsi.
Diantaranya di Jalan Bina Putra, depan SMP Negeri 10 Banjarbaru, Liang Anggang, dan Bundaran Jalan STM, serta di sejumlah titik lainnya.
“Berdasarkan pemetaan kami beberapa waktu lalu kebanyakan warning light rusak karena baterainya hilang yang diduga dicuri dan rusak karena usia,” katanya.
Dijelaskan Adi, sumber utama warning light tetap menyala karena adanya baterai, sehingga ketika sumber kelistrikan itu hilang maka lampu peringatan secara otomatis tidak berfungsi dengan maksimal.
“Baterai adalah sumber penyimpanan listriknya, dan memang baterai sering kali hilang, padahal sudah diberi kunci pengaman. Intinya kami akan jalankan intruksi dari Wali Kota,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sesuai intruksi dari Wali Kota, Adi berencana mengubah sistem kelistrikan warning light ke jaringan listrik.
“Tahun 2024 ini kami akan melakukan pengkajian perubahan sistem, ada 10 titik yang nantinya akan kami coba terapkan,” tandasnya.