REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Industri pertambangan menjadi industri utama di Indonesia. Tercatat di Kementerian ESDM tahun 2021, Indonesia tercatat memiliki cadangan batubara sebesar 31,69 miliar ton, 43% (13,61 miliar ton) dari total cadangan berada di Kalimantan Timur, 9,29 miliar ton di Sumatera Selatan, 3,67 miliar ton berada di wilayah Kalimantan Selatan, 1, 99 miliar ton di Kalimantan Tengah dan Jambi sebesar 1,65 miliar ton (https://databoks.katadata.co.id/2022).
Saat ini jumlah tenaga di sektor pertambangan mencapai 161.305 jiwa atau 33,97% yang lulus SMK atau sederajat sebagai youth labour supply, berdasarkan data BPS, 2022. Sedangkan jumlah keseluruhan pemuda di Indonesia mencapai 65,82 jiwa atau 53,23%.
Jumlah tentunya belum signifikan jika dibandingkan dengan jumlah lulusan mencapai proporsi 51,11% atau 3,7 juta jiwa (Kemendikbud RI, 2021). Sedangkan di Kabupaten Banjar pada 2020 tercatat lulusan SMA dan sederajat mencapai 7.632 jiwa.
Inilah mengapa kemudian PT Mitra Agro Semesta (MAS), dan PT Banjar Bumi Persada (BBP) menggandeng PT Putra Sarana Transborneo (PST) menjadi salah satu mitra kerja yang diajak berkolaborasi bersama dalam program Pendidikan Vokasional melalui pengembangan training skill dimana lahir dari program beasiswa, aspek pendidikan yang menjadi aspek utama dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
PT MAS dan PT BBP pada dasarnya telah meluncurkan program pendidikan vokasional sekaligus penyaluran beasiswa melalui training skill bagi siswa SMAN I Mataraman dan SMKN I Simpang Empat. Agenda ini telah dimulai pada Oktober 2022 dan hingga kini berlanjut dengan program training secara rutin setiap bulan sekali.
Untuk saat ini karena 50% lebih siswa memiliki peminatan bekerja di bidang industri pertambangan, PT MAS dan PT BBP melakukan Fresh Training Academy (FTA) dengan 2 bidang utama yang menjadi kebutuhan industri pertambangan yakni Fresh Operator Program (FOP) dan Fresh Mechanic Program (FMP).
Program ini bertujuan untuk program pendidikan dan pelatihan untuk lulusan-lulusan terbaru pada sekolah menengah atas atau sederajat yang ditempuh dalam jangka waktu tertentu untuk dipersiapkan menjadi kandidat Operator Alat Berat dan juga sebagai Mechanic yang kompeten.
Franky Anggara, sebagai Human Capital Section Head dari PT Putra Sarana Transborneo (PST) mengatakan program ini menjadi dasar bagaimana menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten, memiliki skill dan capacity sesuai standar dunia pertambangan.
“Program beasiswa yang dilakukan PT MAS dan PT BBP sangat bagus sekali modelnya. Membangun kolaborasi dan benar-benar mengutamakan untuk Ring 1 area pertambangan dengan model pembangunan SDM melalui peningkatan skill siswa,” tuturnya, Senin (5/6/2023).
Suhardiman (OPD Section Head) menambahkan, PT PST memiliki komitmen untuk melakukan program ini sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dengan melakukan standarisasi dan pembinaan secara langsung terhadap fresh graduated dari SMAN maupun sederajat.
Kepala Sekolah SMAN I Mataraman, Syukrani, mengungkapkan bahwa program ini adalah yang pertama kalinya bagaimana perusahaan berkolaborasi dengan sekolah dalam mengembangkan skill. PT MAS dan PT BBP sangat membantu kami, tak hanya dalam bentuk kerjasama, tapi juga menjadikan sekolah ini lebih maju melalui program capacity buildingnya.
Dalam seleksi FTA kali ini, telah diikuti oleh 69 siswa, 18 siswa dari SMAN I Mataraman dan 51 siswa dari SMKN I Simpang Empat. Dari 69 siswa, yang lolos seleksi tes fisik sebanyak 6 siswa dari SMAN I Mataraman dan 12 siswa dari SMKN I Simpang Empat.
Public Relations PT MAS dan PT BBP, Nor Qomariyah, mengatakan dari jumlah siswa yang lolos seleksi, harapannya dapat masuk pada uji selanjutnya untuk peningkatan kapasitas dan skill yang dimiliki.
“FTA menjadi pilihan tindak lanjut dari program beasiswa, berdasarkan data primer pemetaan sosial di area sekitar operasional dan juga data sekunder, dimana hanya 1,8 juta jiwa dari lulusan SMA atau sederajat yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucapnya.
Nur menambahkan PT MAS dan PT BBP terus berkomitmen memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan termasuk menyiapkan human capital dalam pembangunan manusia.
Budi Riyadi, sebagai salah satu siswa dari SMKN I Simpang Empat yang mengikuti seleksi merasa, program ini membantunya mengenal lebih jauh industri pertambangan dan berharap lulus training sehingga bisa bergabung di dunia kerja industri pertambangan yang lebih kompetitif.