REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Pengerjaan ruas jalan di Desa Takuti Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dalam proses pembikinan cor beton ini dilaksanakan secara manual dengan memakai tenaga manusia sehingga takaran cor beton molen harus akurat sekali.

Salah satu faktor paling penting dari kualitas dan ketahanan cor beton bukan hanya tehnik dalam melakukan pengecoran saja yang perlu dilaksanakan secara benar, tapi juga pada kombinasi takaran bahan yang dipakai untuk membuat cor beton tersebut sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar Jimmy mengungkapkan bahwa kita kerja menyesuaikan dengan kondisi akses jalan yang ada.

“Kita mengharapkan cor beton tersebut ready mix, tetapi akses jalan di desa tersebut tidak memungkinkan untuk masuk ready mix, dan kita menggunakan insto atau set mix,” ungkap Jimmy di ruangan kerjanya, Senin (11/9/2023) sore.
Jimmy menjelaskan bahwa menggunakan Set Mix dasar kita adalah jobmax formula K 225 sampai K 250 dengan campuran agregat halus dan agregat kasar sama semen. Dengan dasar itulah penyedia bekerja.
“Dengan acuan tersebut, penyedia bekerja dan tidak asal asalan juga, mereka mencampurkan berdasarkan job mix formula,” ucapnya.
Jimmy meneruskan, setelah dari hasil pengecoran tersebut, diambil lagi sampel dari bahan yang dipasang tersebut untuk dilakukan uji coba dengan kondisi beton tersebut minimal 7 hari dan maksimal 28 hari.
Dalam proses perencanaan yang ada, kita mencoba simulasi dengan menggunakan wiremesh, tetapi angka yang ada tidak mencukupi dengan yang diharapkan masyarakat, akhirnya perencanaan tersebut menggunakan tulangan dan dalam proses tender nya ada sisa anggaran.
“Dengan sisa anggaran dari HPS kita maksimalkan dengan menambah kekuatan untuk beton tersebut dengan menambah tulangan dengan menggunakan besi 10 dengan jarak 50 sentimeter. kalau menggunakan wiremesh dananya tidak cukup dengan panjang jalan 200 meter lebih dengan lebar 3 meter,” tutupnya.

Pembakal Desa Takuti Kecamatan Mataraman Bayu saat ditanya lewat whatsapp mengungkapkan bahwa kalau perbandingan antara cara menggunakan molen secara manual lebih bagus menggunakan ready mix.
“Proyek jalan yang dilakukan di desa Takumi sebelumnya juga ada pengerjaan cor beton, sebelumnya menggunakan ready mix, dan cor beton yang dikerjakan saat ini menyambung cor beton yang sebelumnya tetapi dengan molen manual,” ungkapnya.
Bayu menuturkan bahwa memang ada pemberitahuan dari pihak Dinas PUPRP Kabupaten Banjar bahwa ada lagi pekerjaan poker, tetapi secara manual dengan pengadukan semen dengan molen.
Saat ditanya soal kekuatan, Bayu mengatakan jelas lebih kuat cor dengan ready mix daripada menggunakan molen. Tentunya ready mix pencampuran bahannya sesuai dengan takaran, beda kalau dengan molen.