REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Perseteruan seorang guru honorer di salah satu sekolah SMK Swasta di Kota Banjarbaru dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga sekarang masih terus berlangsung.
Dari informasi yang dihimpun Redaksi8.com, sampai saat ini Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor maupun yang bersangkutan Kadisdik Kalsel, Muhammadun belum bisa memberikan komentar apapun.
Amalia Wahyuni mengaku, sangat kecewa dengan Kadisdik Kalsel karena dari awal dirinya posting video sampai sekarang belum juga mendapatkan respon.
“Sejujurnya kecewa luar biasa, karena dari postingan video saya itu sampai sekarang tidak ada respon dari yang bersangkutan,” ungkapnya. Jum’at (6/9/24).
Ama sebutan akrabnya menyampaikan, dari lubuk hatinya tidak menginginkan hal seperti ini terjadi, namun melihat respon dari Tim Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang seolah-olah menzholimi dirinya mengharuskan untuk bertindak.
“Sebenarnya tidak menginginkan yang seperti ini terjadi, dan saya tidak rela karena saya difitnah, demi Allah,” ucapnya.
Dikatakannya, dari Kadisdik sendiri tidak ada untuk mencoba berkoordinasi dengan dirinya, bahkan kepada media yang mendatangi pun tidak bisa ditemui.
Bahkan ironisnya kata Ama, seluruh fakta kejadian yang dialaminya beberapa waktu lalu diputar balikan melalui suara-suara sejumlah kepala sekolah dan guru-guru, bukan malah dari mulut yang bersangkutan.
“Saya kecewa, masa saya punya pemimpin pengecut, bagi saya itu tindakan pengecut karena beliau mengarahkan semua Kepala Sekolah untuk mengklarifikasi, itu bukan sifat yang gentleman bagi saya,” paparnya.
“Harusnya beliau yang keluar (memberikan klarifikasi), kenapa ini sampai Kepala Sekolah bahkan guru-guru, bahkan guru-guru yang tidak tahu apa-apa turun, itu kan menzolimi orang namanya, seharusnya belaiu yang bertanggung jawab,” sambungnya dengan nada kesal.
Meski demikian, apabila dirinya diminta untuk meminta maaf kepada Kadisdik Kalsel tidak akan mau.
“Karena saya benar, saya tidak akan minta maaf untuk Kadisdik,” lugasnya.
Oleh sebab itu, Ia menuntut Gubernur Kalsel untuk memberhentikan Kadisdik Kalel karena dinilai tidak berkompeten dan berprestasi serta beradap.
Bahkan, Ama juga siap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya oleh pihak sekolah (tempat Ia mengajar).
“Beliau harus berhenti karena masih banyak yang berkompeten, masih banyak yang berprestasi sebagai Kepala dinas pendidikan yang wajib dicontoh, adabnya bagus segala, tidak usah beliau, yang lain aja,” pungkasnya