Dalam rentang April hingga Mei 2025, aparat berhasil mengungkap peredaran narkoba dalam jumlah mencengangkan: 54,8 kilogram sabu, lebih dari 10 ribu butir ekstasi, dan ribuan obat keras berbahaya.
Pengungkapan ini diumumkan langsung oleh Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, dalam konferensi pers di Mapolda Kalsel, Rabu (5/6).
Ia menyebut pengungkapan ini sebagai hasil sinergi antara Ditresnarkoba Polda Kalsel yang dipimpin Kombes Pol Kelana Jaya, S.I.K., M.H., dan seluruh jajaran Polres/ta di Kalimantan Selatan.
“Ini bukan hasil yang mudah. Ini kerja keras dan penyelidikan intensif selama berbulan-bulan yang membuahkan hasil nyata dalam menekan peredaran gelap narkoba di wilayah kita,” tegas Kapolda.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 239 tersangka telah diamankan dari berbagai kasus yang terungkap dalam periode tersebut.
Di antara mereka, tiga orang diketahui berasal dari luar Kalimantan Selatan dan terafiliasi dengan jaringan narkotika nasional yang dikendalikan oleh Fredy Pratama, buron besar yang masih diburu Polri.
Menurut Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, rincian barang bukti yang disita adalah 44.661,67 gram sabu dan 10.085 butir ekstasi diamankan Ditresnarkoba Polda Kalsel, 10.194,28 gram sabu, 269 butir ekstasi, dan 9.401 butir obat keras diamankan jajaran Polres dan Polresta.
Nilai barang bukti diperkirakan mencapai Rp62,2 miliar. Namun yang paling mengkhawatirkan, narkotika sebanyak itu berpotensi merusak kehidupan lebih dari 286 ribu jiwa, jika berhasil diedarkan di masyarakat.
“Ini bukan sekadar angka, ini nyawa manusia. Kami bersyukur berhasil menggagalkan peredaran ini sebelum merusak generasi bangsa,” ujar Kapolda.
Kapolda Kalsel menegaskan, pihaknya akan terus memperketat pengawasan di wilayah perbatasan dan jalur distribusi darat maupun laut. Ia memperingatkan bahwa tidak ada kompromi bagi siapa pun yang terlibat dalam bisnis haram ini.
“Kami akan kejar dan tindak tegas siapa pun yang coba bermain-main dengan narkoba di Kalimantan Selatan. Tidak ada tempat bagi mereka di sini,” tandasnya.
Konferensi pers ini turut dihadiri Irwasda Polda Kalsel, para pejabat utama Polda, dan jajaran Ditresnarkoba sebagai bukti nyata keseriusan institusi dalam memberantas peredaran narkotika hingga ke akar-akarnya.