PLTU Labuhan Angin, yang menjadi salah satu tulang punggung sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), mengalami kebakaran besar yang memicu kepanikan warga sekitar.
Diresmikan sejak 2010 oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, pembangkit dengan kapasitas 2 x 115 MW ini telah menyuplai listrik ke jutaan pelanggan di Sumatera selama 15 tahun terakhir.
Kronologi awal menyebutkan, sekitar pukul 21.00 WIB, asap tebal mulai terlihat membubung dari area pembangkit, diikuti suara ledakan keras yang mengguncang kawasan Tapian Nauli. Diduga, sumber ledakan berasal dari turbin atau sistem boiler.
“Ledakannya keras sekali. Kami langsung keluar rumah dan melihat langit dipenuhi asap hitam,” ujar Rinaldi, warga Tapian Nauli yang rumahnya berjarak kurang dari 1 kilometer dari lokasi kejadian.
Tim pemadam kebakaran bersama petugas internal PLTU bergerak cepat melakukan evakuasi dan pemadaman. Butuh waktu beberapa jam hingga api berhasil dikendalikan sepenuhnya.
PLTU yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama ini dikenal dengan teknologi Circulated Fluidized Bed Boiler (CFB) yang diklaim ramah lingkungan. Namun insiden ini menunjukkan bahwa risiko tetap menjadi bagian dari operasional pembangkit berteknologi tinggi.
PT PLN Indonesia Power, sebagai pengelola utama, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Kami telah mengerahkan tim investigasi teknis untuk mencari tahu penyebab kebakaran. Sistem kelistrikan saat ini dalam kondisi terkendali,” ungkap juru bicara PLN Indonesia Power.
Meski begitu, dampak operasional tak terhindarkan. Beberapa wilayah di Sumatera Utara dilaporkan mengalami pemadaman bergilir akibat terganggunya suplai daya. PLN mengaku tengah melakukan manuver sistem dan pengalihan beban dari pembangkit lain demi menjaga kestabilan jaringan.
PLTU Labuhan Angin dikelola oleh beberapa entitas di bawah naungan PT PLN (Persero), termasuk PT PLN Indonesia Power Services, CMEC, dan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring.
Hingga berita ini diturunkan, tim teknis dan pihak berwenang masih melakukan penyisiran dan pengamanan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.