REDAKSI8.COM, TANJUNGPINANG – Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau yang diberi nama Balai Adat Seri Indera Sakti telah selesai pembangunannya dan diresmikan oleh Gubernur Ansar Ahmad bersama Menparekraf RI Sandiaga Uno dan Wakapolri Agus Andrianto (Dato Seri Sakti Bhayangkara Utama).
Dilangsir dari Kepri.info bahwa gedung Lembaga Adat Melayu ini dibangun dengan dana sekitar Rp 35,19 miliar. Pembangunan gedung yang terletak di Kawasan Gurindam 12 ini merupakan salah satu wujud nyata perhatian Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terhadap pelestarian budaya Melayu.
Proses pembangunan gedung ini memperhatikan filosofi dan khasanah budaya melayu dan nama yang dilekatkan tidak terlepas dari lambang tuah kebesaran Pulau Penyengat agar turut memayungi Balai Adat ini.
Selain itu, Balai Adat ini dilengkapi bangunan pendukung yang bernama Gerai Astakona yang akan difungsikan sebagai gerai dimana bentuknya diilhami dari bentuk bangunan nobat di halaman Istana Kerajaan Riau Lingga sebagai wadah Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui produk khasanah Melayu.
Gubernur Ansar dalam sambutannya menyebut sejak dahulu masyarakat dari berbagai daerah dan provinsi banyak yang melakukan aktivitas di Kepri dengan posisinya yang strategis. Kemudian dengan alasan perkawinan dan lainnya sebagian tinggal dan berdomisili di Kepri.
Ini menyebabkan Kepri menjadi provinsi yang heterogen. Meski begitu, menurut Gubernur, hampir tidak pernah ditemukan konflik horizontal antar agama, suku, dan lainnya.
“Maka hadirnya Gedung LAM ini sebagai persembahan pemerintah untuk LAM Kepri dan masyarakat melayu. Tidak hanya suku Melayu, namun ini akan menjadi tempat berhimpun semua suku untuk duduk bersama berdiskusi melestarikan adat budaya ke depan” ucapnya.
Gubernur pun berpesan, mesti memiliki suku dan budaya yang heterogen, namun masyarakat hendaknya tetap berpegang teguh pada ungkapan ‘di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung’.
“Mudah-mudahan kebersamaan ini dapat dilanjutkan ke depan dan mudah-mudahan gedung ini jadi kebanggaan dan catatan sejarah tersendiri masyarakat Kepri” tutupnya.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Agus Andrianto, yang juga bergelar Datuk Seri Sakti Bhayangkara Utama juga hadir dalam peresmian Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau, Balai Adat Seri Indera Sakti.
Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan bahwa peresmian ini akan menjadi pusat pelestarian dan pengembangan adat istiadat Melayu serta menjadi sarana utama untuk kegiatan musyawarah dalam penyelesaian masalah di masyarakat.
“Semoga dengan adanya Lembaga Adat melalui Kepulauan Riau kita semua dapat terus berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan budaya serta mempererat tali persaudaraan dan kerjasama di antara kita,” ujarnya.
Wakapolri menegaskan bahwa bangsa Indonesia bersatu dari Sabang sampai Merauke dan dalam deklarasi dengan Sumpah Pemuda menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
“Kita tahu bahwa sumber bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang telah disempurnakan dari berbagai kekayaan bahasa dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Jenderal bintang tiga ini.
Bahasa Indonesia, lanjut Wakapolri, menjadi jembatan penghubung yang efektif dalam menciptakan dan memelihara kesatuan bangsa Indonesia serta mendukung interaksi yang harmonis.
“Artinya pengaruh kebudayaan Melayu sangat besar bagi bangsa ini, dan hal ini penting dalam upaya menyelesaikan permasalahan,” tuturnya.
Dilangsir dari Kepri.Info