REDAKSI8.COM, BANJAR – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 19-02 Kabupaten Banjar resmi membentuk kembali Tim Reaksi Cepat Informasi Komunikasi Bencana
(TRC IKB) untuk masa bakti 2025–2030.
Dalam pertemuan yang digelar bersama pengurus lokal se-Kabupaten Banjar, Ainul Hakim ditetapkan sebagai Ketua TRC IKB periode 2025 – 2029 menggantikan Wildan yang menjabat pada periode sebelumnya 2021-2025.
Ketua RAPI Wilayah Kabupaten Banjar, Badaruddin, menjelaskan bahwa pembentukan kembali TRC IKB merupakan langkah strategis dalam menghadapi potensi bencana yang tinggi di daerah ini.
“Kabupaten Banjar memiliki potensi bencana yang kompleks, seperti banjir, angin puting beliung, longsor, hingga kekeringan. Dengan hadirnya kembali TRC IKB, diharapkan dapat mempercepat penyampaian informasi dan penanganan kebencanaan,” ujar Badaruddin.
Pertemuan ini juga membahas program kerja TRC IKB yang fokus pada peningkatan kapasitas anggota, validitas informasi bencana, serta penguatan koordinasi dengan instansi terkait.


Dalam kesempatan yang sama, BPBD Kabupaten Banjar menyatakan komitmen untuk terus bersinergi dengan RAPI dalam menjaga kualitas informasi kebencanaan, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau sinyal telekomunikasi.
“Radio komunikasi tetap menjadi tulang punggung informasi di wilayah blank spot. Peran RAPI sangat vital dalam menyampaikan informasi awal bencana ke masyarakat,” ungkap H. Abdullah Fahtar, SE, MM, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjar, yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan BPBD, RAPI Daerah Kalsel, RAPI Wilayah Kabupaten Banjar, serta pengurus RAPI lokal dari 17 kecamatan di Kabupaten Banjar.
Rangkaian acara berikutnya adalah pelatihan dan pengukuhan pengurus TRC IKB yang dijadwalkan tahun ini.
Kegiatan pelatihan dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan para anggota TRC, khususnya koordinator lapangan di kecamatan, desa, dan kelurahan.
Pelatihan dasar kebencanaan dianggap penting agar personel di lapangan mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi situasi darurat.
“Optimalisasi pelatihan TRC menjadi kebutuhan mendesak agar penanganan bencana lebih profesional dan efisien. Ini adalah bagian dari komitmen bersama dalam melindungi masyarakat Banjar dari ancaman bencana,” tutup Badaruddin.
Dengan semangat kebersamaan, pembentukan TRC IKB ini diharapkan menjadi penggerak utama dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana berbasis masyarakat di Kabupaten Banjar.