JAKARTA, REDAKSI8.COM – Bupati Kapuas, H. Muhammad Wiyatno didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kapuas, Usis I. Sangkai melakukan Rapat koordinasi rencana Program Transmigrasi Lokal Kabupaten Kapuas, berlokasi di Ruang Rapat Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, pada Rabu (28/5).

Pemkab Kapuas telah mempersiapkan pelaksanaan Program Transmigrasi Lokal sebagai bagian dari upaya strategis penanggulangan dampak banjir tahunan serta mendorong pemerataan pembangunan, pengurangan kepadatan penduduk serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program ini, sebanyak 12.317 kepala keluarga (KK) direncanakan akan direlokasi secara terstruktur ke wilayah-wilayah potensial di Kabupaten Kapuas.
“Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, diperlukan luas lahan usaha sebesar 44.233,93 hektare, serta disiapkan Rencana Kerja Transmigrasi (RKT) seluas 72.800 hektare,”ungkap Bupati Wiyatno dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Program ini akan tersebar di 6 kecamatan (Mantangai, Timpah, Kapuas Hulu, Kapuas Tengah, Pasak Talawang & Mandau Talawang dan 32 desa yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria kesesuaian lahan, potensi wilayah, serta kesiapan infrastruktur dasar.
Menurutnya transmigrasi lokal ini bukan sekadar perpindahan penduduk, tetapi merupakan program pembangunan wilayah terpadu yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Pemerintah daerah berkomitmen memastikan setiap kepala keluarga mendapatkan lahan yang layak serta akses terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” tegas Wiyatno.
Dalam hal ini, Pemkab Kapuas juga telah menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan mitra pembangunan lainnya guna memastikan pelaksanaan program ini berjalan sesuai prinsip keberlanjutan dan inklusivitas.
Dalam pelaksanaannya, program transmigrasi lokal ini diharapkan mampu mengurangi ketimpangan wilayah, membuka peluang ekonomi baru, serta memperkuat ketahanan pangan daerah melalui optimalisasi lahan-lahan potensial yang belum tergarap secara maksimal,” tutur Wiyatno. (Dani)