REDAKSI8.COM, BANJAR – Pemerintah Kabupaten Banjar kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kemandirian pemuda di sektor pertanian melalui kelanjutan Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Komitmen ini diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bappedalitbang Kabupaten Banjar dan Kementerian Pertanian yang diwakili oleh SMK PP Banjarbaru, beberapa waktu yang lalu yang digelar di Best World Kindai Hotel Banjarmasin.
Tak sekadar seremoni, momen ini juga ditandai dengan peluncuran rencana aksi replikasi program unggulan lokal bertajuk “Batumbang Tani Manis” singkatan dari Banjar Tumbuh Kembangkan Petani yang Maju, Mandiri, dan Agamis.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam melanjutkan dan memperluas dampak positif Program YESS dengan pendekatan berbasis lokal yang menyentuh kebutuhan nyata para petani muda.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, yang juga menjadi narasumber utama, memaparkan evaluasi mendalam tentang keberhasilan dan tantangan Program YESS di Banjar.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penggunaan data penerima manfaat sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan pertanian ke depan.
“Kabupaten Banjar memiliki kekayaan pertanian luar biasa, namun perlu penguatan kapasitas SDM, terutama petani muda. Program Batumbang Tani menjadi model akselerasi dengan pendekatan lokal berbasis karakter, kemandirian, dan inovasi,” tegas Nashrullah.
Program ini menyasar peningkatan keterampilan teknis dan kewirausahaan, sekaligus membentuk karakter petani milenial yang adaptif, religius, dan berdaya saing.
Menurut Nashrullah, data penerima manfaat Program YESS menjadi kunci replikasi Batumbang Tani. Pemerintah akan memanfaatkannya untuk menyusun kebijakan pertanian yang lebih terarah, mulai dari pelatihan, akses pembiayaan, hingga dukungan teknis lapangan.
Dalam paparannya, Nashrullah menjelaskan bahwa replikasi Batumbang Tani berhasil mengintegrasikan pembiayaan lokal, pelatihan vokasi, dan pendampingan intensif.
Selain itu, program ini mengedepankan pendekatan berbasis nilai lokal untuk mendorong partisipasi aktif dan berkelanjutan dari komunitas tani.
“Kunci suksesnya adalah sinergi multi-stakeholder, pendataan akurat, dan sistem monitoring evaluasi yang konsisten,” ujarnya menegaskan.
Langkah strategis ini sejalan dengan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Banjar. Dalam dokumen RPJPD 2025–2045, sektor pertanian ditetapkan sebagai fondasi utama pembangunan daerah.
Fokus utama mencakup penguatan kelembagaan petani, digitalisasi pertanian, pengembangan ekonomi hijau, hingga penciptaan lapangan kerja baru berbasis agroindustri.
“Dampak Program YESS sangat terasa, baik dalam peningkatan pendapatan maupun transformasi pola pikir generasi muda. Kami ingin menjadikannya lebih berkelanjutan dan menyeluruh melalui Batumbang Tani,” ujar Nashrullah menutup presentasi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Ekonomi dan SDA Dedi Nurmadi, Kasubbid SDA Irma Vidya, serta para undangan lintas sektor terkait.
Diharapkan, kerja sama lintas institusi ini mampu memperluas dampak program, melahirkan petani-petani muda yang profesional, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional hingga global.
