Kunjungan ini dilakukan bersama Camat Barus dan Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kabupaten Tapteng. Di hadapan pihak rumah sakit dan keluarga pasien, Bupati menegaskan perlunya penanganan yang lebih serius terhadap kasus serupa agar tidak terus berulang, terutama di wilayah terpencil.
“Saya minta ini ditangani dengan serius. Kasihan keluarga harus menempuh perjalanan jauh ke Pandan. Ke depan, Puskesmas Barus harus lebih aktif mencegah kasus gizi buruk seperti ini,” tegas Masinton.
Lebih lanjut, Bupati juga menyayangkan kondisi sosial keluarga pasien yang ternyata sudah 20 tahun tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah desa setempat.
“Kok bisa begitu? Tolong dicek dan ditindaklanjuti. Jangan sampai ada warga kita yang luput dari perhatian,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa saat ini pasien telah tercakup dalam program BPJS Kesehatan melalui skema Universal Health Coverage (UHC). Selain itu, Puskesmas Barus akan memberikan dukungan lanjutan berupa asupan makanan tambahan untuk membantu proses pemulihan.
Sementara itu, sang ibu pasien, Juarna Pohan, tak kuasa menahan haru. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan perhatian langsung dari Bupati.
“Baru kali ini kami merasakan perhatian dari pemerintah. Terima kasih Pak Bupati dan Pak Camat,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kunjungan ini menjadi sinyal kuat bagi seluruh perangkat daerah agar lebih sigap dan hadir di tengah masyarakat, terutama dalam persoalan kesehatan dan kesejahteraan warga miskin.