Selasa, 15 Juli 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

PDWA FPK ULM Perbaiki Kualitas Ikan Sepat Rawa Kering Milik Kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat

Ramadhani MTD. by Ramadhani MTD.
5 September 2024
A A
PDWA FPK ULM Perbaiki Kualitas Ikan Sepat Rawa Kering Milik Kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat

Tim Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) tengah berfoto bersama sejumlah anggota kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, beberapa waktu lalu. Foto: Tim PDWA.

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM, MARTAPURA – Puluhan warga yang tergabung dalam kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar berkumpul mengikuti pelatihan memperbaiki kualitas Ikan Sepat Rawa Kering menggunakan pengemasan vacuum.

Terhitung, ada 30 peserta yang hadir pada pelatihan oleh Tim Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Didominasi oleh kalangan ibu rumah tangga, pelatihan tersebut ujar Ketua tim PDWA Agustiana, dalam rangka memberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai, sanitasi dan higienisasi dalam pengolahan ikan, baik dari pengemasan hingga ke penyimpanan bahan baku serta produknya.

“Solusi yang ditawarkan yaitu pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Supaya semua permasalahan dapat diatasi selama kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat<-red), salah satunya dengan memperkenalkan kemasan ikan sepat menggunakan kemasan vacuum,” paparnya.

LihatJuga :

Pemkab Banjar Sampaikan KUA-PPAS 2026 Dalam Rapat Paripurna Dihadapan Anggota DPRD Kabupaten Banjar

Simulasi Longsor Spektakuler Tutup Pelatihan Destana di Gunung Batu: Kolaborasi Warga dan PMI Banjar Dapat Apresiasi

Bappedalitbang Banjar Gelar Monev Triwulan II: Bukan Sekadar Angka, Tapi Dampak Nyata untuk Masyarakat

Sekolah Lansia Sungai Alang Resmi Dibuka, Bukti Semangat Belajar Tak Kenal Usia

Mengusung judul Perbaikan Kualitas Ikan Sepat Rawa Kering Dengan Pengemasan Vacuum Di desa Sungai Batang Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, PKM itu dilaksanakan sejak bulam Mei lalu hingga Bulan November akan datang.

Agus (panggilan akrabnya<-red) menjelaskan, sejumlah ibu-ibu dari kelompok pengolah Mina Barakat Desa Sungai Batang sudah lama menjalankan usaha pengolahan ikan sepat kering.

Namun, produksi dan pemasarannya tidak begitu optimal.

Kenapa demikian? Hal itu disebabkan lantaran kemasan ikan sepat kering yang dijual kurang menarik.

Pun, pemasarannya hanya memenuhi kebutuhan disekitar wilayah desa setempat(Sungai Batang<-red), daerah Banjarbaru, Martapura sampai Banjarmasin saja.

“Hal ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh mereka, karena tidak adanya sentuhan teknologi dalam mengolah makanan berbasis ikan sepat,” ungkapnya.

Dari masalah tersebut, pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah masalah yang dihadapi peserta pelatihan selama mengembangkan usaha pengolahan ikan sepat, diantaranya :

Peserta belum menerapkan secara intensif tentang pentingnya aspek sanitasi dan higienis dalam setiap produk olahan khususnya produk perikanan.

Kemudian, peserta belum mampu melakukan pengemasan dalam sistem kemasan vakum.

“Selain itu, mereka juga tidak memperhatikan mengenai penyimpanan produk yang baik dan benar,” beber Agus.

Selanjutnya, tidak adanya ruangan khusus pengolahan melainkan menjadi satu dengan ruang dapur rumah utama.

Ditambah, kurang menariknya display tempat penjualan dimana menjadi satu dengan ruang tamu maupun teras rumah, sehingga terkesan kumuh karena dibangun seadanya.

“Cara penyusunan dan peletakan produk yang dipasarkan terkesan tidak rapi,” sambungnya.

Mereka lebih jauh kepada Redaksi8.com, tidak melakukan manajemen usaha, sehingga hanya dijadikan sampingan selama keberadaan ikan sepat melimpah pada saat musim ikan.

“Mereka beranggapan, modal besar merupakan jalan keluar, padahal bukan solusi yang membantu,” pikir Agus.

Masalah terakhir, sulitnya pemasaran produk menembus pasar modern.

Dari sejumlah persoalan yang dipaparkan Agus, pihaknya memberikan beberapa solusi, supaya memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik terhadap bisnis dan penjualan ikan sepat kering warga Sungai Batang, antara lain:

1. Meningkatkan mutu dan kemasaan serta memperluas pasar.

2. Penyuluhan tentang sanitasi dan higienis selama pengolahan, perlengkapan sanitasi  dan higienis yang wajib digunakan seperti penutup kepala/rambut, mulut/hidung, sarung tangan dan apron/celemek.

3. Transfer teknologi pengemasan yang cocok untuk produk kemasan ikan sepat kering, relatif murah dan ramah lingkungan serta penyiapan tempat penyimpanan.

4. Membantu membuat layout ruangan khusus pengolahan yang terpisah dari dapur rumah.

5. Membantu membuatkan display penjualan

6. Mentransfer Ipteks tentang manajemen produksi dan manajemen usaha

7. Mentransfer metode dan strategi pemasaran seperti pemasaran online.

“Kami punya target untuk usaha kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat ini, seperti peningkatan omset  usaha menjadi dua kali lipat (100%) setelah kegiatan PKM ini berakhir,” jelasnya.

“Kemudian perluasan ekspansi pasar, dari pasar sekitar lokasi mereka menjadi pasar online dan pasar tradisional di wilayah lain,” sambungnya.

Tim PDWA terdiri dari Agustiana sebagai Lektor Kepala, Irhamsyah sebagai Lektor, Setia Budhi sebagai Lektor kepala, Prof. Rusdiansyah sebagai Lektor Kepala, Panggih P.R. Saputra sebagai asisten ahli, serta didampingi dua mahasiswa FPK ULM, Norliana Safitri dan Ahmad Tarmuji.

Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Pengolah Ikan Sepat Mina Barakat di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar tengah belajar mengemas ikan kering sepat rawa ke dalam bungkusan vacuum. Foto: Tim PDWA.

Sementara itu, Ketua kelompok pengolah ikan sepat Mina Barakat Mahrita mengaku, usaha pengolahan ikan kering sepat merupakan usaha turun temurun di desanya.

Produksi ikan kering sepat tidak dilakukan setiap hari, kecuali pada saat musim penangkapan ikan sepat yang kala itu jumlah ikannya akan melimpah ruah.

Dari situ, jumlah produksi ikan sepat tidak stabil, dan pemasarannya hanya sekitaran wilayah Banjarbaru, Martapura dan Banjarmasin saja.

Meskipun dalam dua tahun terakhir tambahnya, pernah memasarkan produknya berdasarkan pesanan hingga ke Jakarta, itu pun terjadi pada konsdisi ikan tengah melimpah.

“Potensi ikan sepat di Desa Sungai Batang lebih dari 30 Kg/bulan,” ungkapnya.

Jumlah nelayan penangkap ikan dia menukas, lebih dari lima belas orang dalam satu desa.

“Alat yang digunakan masyarakat untuk menangkap ikan sepat yaitu berupa perangkap yang disebut bubu,” pungkasnya.

Share26Tweet17Send

Related Posts

Operasi Patuh Intan 2025 Dimulai, Polres Banjarbaru Siap Tertibkan Pelanggar Lalu Lintas

Operasi Patuh Intan 2025 Dimulai, Polres Banjarbaru Siap Tertibkan Pelanggar Lalu Lintas

by Irma Dahliana
14 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Dalam rangka cipta kondisi tahap lantas pasca pelaksanaan hari Bhayangkara, Kepolisin Resort (Polres) Kota Banjarbaru menggelar persiapan...

Operasi Antik 2025, Polres Banjarbaru Ungkap Barang Haram Bernilai Miliaran Rupiah

Operasi Antik 2025, Polres Banjarbaru Ungkap Barang Haram Bernilai Miliaran Rupiah

by Irma Dahliana
14 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - Satuan Reserse Narkotika (Satresnarkoba) Kepolisian Resort (Polres) Banjarbaru berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu-sabu dengan total berat...

PLN Raih Penghargaan IBEA 2025 untuk Transisi Energi Nasional

PLN Raih Penghargaan IBEA 2025 untuk Transisi Energi Nasional

by Ramadhani MTD.
14 Juli 2025

REDAKSI8.COM, BANJARBARU - PT PLN (Persero) kembali mendapat apresiasi atas komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional. Dalam ajang Indonesia Best...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Dimas Budiman Wakili Banjarbaru Kibarkan Bendera Pusaka di Istana Negara Jakarta

    Dimas Budiman Wakili Banjarbaru Kibarkan Bendera Pusaka di Istana Negara Jakarta

    212 shares
    Share 85 Tweet 53
  • TRC-IKB RAPI Wilayah 1902 Kabupaten Banjar Resmi Dilantik, Siap Bergerak Cepat Tanggulangi Bencana

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Tembus Rp130 Ribu, Harga Cabai di Banjarbaru Melonjak Naik Akibat Serangan Lalat Buah

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Rembuk Stunting 2025, Bupati Banjar Tegaskan Komitmen Cegah Generasi Gagal Tumbuh

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Simulasi Longsor Spektakuler Tutup Pelatihan Destana di Gunung Batu: Kolaborasi Warga dan PMI Banjar Dapat Apresiasi

    107 shares
    Share 43 Tweet 27

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In