Wakil Kepala Sekolah, Imam Purhadi, memastikan bahwa seluruh siswa yang sempat dirawat kini sudah kembali ke asrama dan beraktivitas normal.
“Tidak ada lagi siswa yang dirawat di RSUD Pandan. Semua sudah pulih dan ikut kegiatan seperti biasa,” ujarnya kepada awak media, Kamis malam (1/5/2025).
Respons cepat dari pihak asrama patut diapresiasi. Begitu gejala muncul, para siswa langsung dilarikan ke RSUD Pandan. Sebanyak 20 siswa diperbolehkan pulang setelah beberapa jam observasi, sementara enam lainnya menyusul pulang tak lama setelah kondisi mereka membaik.
Meski kondisi sudah terkendali, penyebab pasti dari insiden ini masih menjadi tanda tanya. Pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah telah mengirim sampel makanan, minuman, serta muntahan siswa ke laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk diteliti lebih lanjut.
“Kami masih menunggu hasil laboratorium. Saat ini fokus kami adalah memastikan seluruh siswa benar-benar sehat dan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Imam.
Sanitarian Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah, Agustina Hutauruk, turut membenarkan bahwa proses uji laboratorium masih berlangsung.
“Beberapa sampel sudah kami kirim ke Dinas Kesehatan Provinsi. Kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya sebelum hasil keluar,” jelasnya kepada media.
Meskipun sempat menimbulkan kekhawatiran, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan makanan di lingkungan pendidikan. Pihak sekolah pun berjanji akan memperketat standar kebersihan dan pengawasan makanan di asrama ke depannya.