REDAKSI8.COM, TENGGARONG – Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja lapangan untuk melakukan uji petik terhadap sejumlah proyek dan inisiatif yang tengah berjalan di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Pansus LKPj, Agus Suwandy, bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program-program pembangunan serta memberikan rekomendasi terkait tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Rombongan Pansus terdiri dari sejumlah anggota dewan, di antaranya Fuad Fakhruddin, Abdul Giaz, Damayanti, Fadly Imawan, Firnadi Ikhsan, Andi Satya Adi Saputra, Hartono Basuki, dan Baharuddin Demmu. Tenaga ahli dan staf Pansus turut serta dalam kunjungan ini.
Kunjungan dimulai dengan meninjau lokasi Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) sapi yang terletak di Kelurahan Wonotirto, Samboja. PDKT merupakan sebuah inovasi baru yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Timur melalui pengelolaan ternak secara terstruktur.
Agus Suwandy mengungkapkan pentingnya proyek ini bagi keberlanjutan sektor peternakan di Kaltim, meskipun dihadapkan pada sejumlah kendala. Salah satunya adalah keterbatasan pakan ternak dan kurangnya kawasan khusus yang bisa digunakan untuk peternakan.
Agus Suwandy menyampaikan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih akan menjadi langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan tersebut. Ia berharap PDKT dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
“Pembentukan kawasan peternakan yang terpisah sangat diperlukan, dan kami mendukung skema pinjam pakai yang bisa dikelola oleh kelompok tani. Dengan begitu, peternak bisa lebih mudah mengakses lahan untuk pengembangan ternak mereka,” jelas Agus.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa biaya pembebasan lahan untuk kawasan peternakan, yang berkisar antara Rp50 juta hingga Rp100 juta per hektare, masih terjangkau dan dapat dialokasikan untuk lahan sekitar 10 hingga 20 hektare.
Setelah meninjau PDKT, Pansus melanjutkan perjalanan menuju Jembatan Kuala Samboja. Staf Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim, I Nyoman Suardika, menerima rombongan dan memberikan penjelasan mengenai progres pembangunan jembatan tersebut.
I Nyoman menginformasikan bahwa proyek jembatan sedang berjalan sesuai rencana, dengan sistem tender satu file harga terendah sistem gugur, dan nilai kontrak proyek mencapai Rp36 miliar.
Pansus kemudian melanjutkan kunjungan ke SMK Negeri 1 Samboja, di mana mereka meninjau pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) untuk jurusan tata boga. Proyek dengan nilai kontrak Rp1,9 miliar tersebut juga menjadi perhatian Pansus karena terdapat beberapa kekurangan fisik pada bangunan yang sedang dalam tahap penyelesaian.
Agus Suwandy, bersama dengan anggota Pansus lainnya, menekankan agar pihak kontraktor segera melakukan perbaikan pada beberapa bagian yang ditemukan bermasalah.
“Kami meminta kontraktor untuk segera menambah tangga di teras bangunan, membangun akses jalan menuju ruang praktik, serta merapikan dinding dan kusen jendela agar proyek ini dapat segera diselesaikan sesuai standar yang telah ditentukan,” ujar Agus.
Kunjungan kerja Pansus ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan sesuai dengan rencana dan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Pansus juga berharap, dengan adanya pemantauan langsung ini, pihak terkait dapat segera menindaklanjuti segala masalah yang ditemukan di lapangan dan melanjutkan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

