REDAKSI8.COM, BANJAR – H Muhammad Iqbal atau H Ibank menyempatkan diri melakukan kunjungan Pondok Pesantren Al-Falak untuk ziarah ke Makam Kyai Falak Bogor dan sekaligus melakukan silaturahmi dengan bertemu Abah Asep atau sering dipanggil Abah Demang.
“Alhamdulillah ada jadwal kunjungan kerja ke Bogor dan sekalian mampir silaturahmi dan berbincang santai mengenai bagaimana perjuangan para ulama terdahulu membela negara dan usaha menyebarkan syiar Islam di Nusantara,” tuturnya.
H Ibank menceritakan bagaimana almarhum KH.Tubagus Muhammad Falak atau sering disebut Mama Falak turut andil dalam peningkatan syiar dan sering memberi nasehat, dan banyak tokoh yang mengaji dan belajar pada sosoknya.
Di antaranya yang pernah berguru kepada KH. Tubagus Muhammad Falak adalah Presiden pertama Indonesia Soekarno yang kerap berkunjung kepadanya untuk membicarakan persoalan perjuangan kemerdekaan dan kenegaraan.
Tokoh ulama kelahiran Banten tersebut menjadi salah satu penggerak roda Islam di bumi Nusantara yang mendirikan pondok pesantren di kawasan Pagentongan, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang sudah berjuang menegakkan panji Islam sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang.
“Selain alim dalam berbagai keilmuan, almarhum KH.Tubagus Falak juga seorang pengamal banyak tarekat. Banyak orang mengenalnya sebagai Mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dan banyak melahirkan ulama ulama Besar di Nusantara,” cerita H Ibank.
Nama asli beliau adalah KH Tubagus Muhammad Falak Abbas bin KH Tubagus Abbas, sedangkan nama kecil beliau adalah Tubagus Muhammad, tetapi ada juga yang mengatakan nama kecil beliau adalah Abdul Halim.
Kemudian diubah menjadi Abdul Haris. Sedangkan gelar falak diberikan oleh gurunya Syekh Sayyid Afandi Turqi, pada saat beliau mempelajari ilmu kasyaf dan falak (perbintangan) di Mekkah.
Sejak kecil beliau diasuh oleh ayahandanya KH. Tubagus Abbas dan ibundanya Ratu Quraysin. Ayahnya sendiri adalah keturunan keluarga kesultanan Banten, silsilah dari Syekh Syarif Hidayatullah, sedangkan ibunya ratu Quraysin merupakan keturunan dari Sultan Banten.
Semasa hidupnya Abah Falak dikenal sebagai seorang yang dermawan, banyak orang yang datang kepadanya untuk meminta tolong dan beliau selalu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang meminta pertolongan.
“Beliau salah satu ulama yang menginspirasi ulun sehingga bisa menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Gerindra agar terus menjalankan program seperti Jum’at Berkah khususnya Program Arba Berkah yang dapat terlaksana dengan berbagi makan/Roti kepada PKL,” tutur H.Muhammad Iqbal Pahroli.
Ia menjelaskan bahwa pesan dari Abah Asep (Cucu Kyai Falak) Semoga Kabupaten Banjar dapat menjadikan contoh perjalanan para tokoh, ulama dan ahli politik di masa depan khususnya kepada Ulun H.Ibank sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Kader Partai Gerindra agar terus menjalankan Program-program berkahnya dan sebagai contoh untuk Kepala Daerah yang akan datang”.
“Semoga kita dapat mengikuti jejak dan langkah para ulama terdahulu yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi Agama, masyarakat/Orang lain, daerah, bangsa dan negara untuk meraih Ridho Allah SWT dan syafaat Nabi Muhammad SAW,” ucapnya.