Kegiatan yang berlangsung khidmat ini juga ditandai dengan penandatanganan berita acara pengukuhan Dewan Penasehat dan Pengurus FPK serta pelantikan DPPI oleh Bupati Saidi Mansyur. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kehadiran forum ini sebagai sarana menjaga kohesi sosial di tengah masyarakat yang multietnis.
“Pembentukan forum ini sangat baik dan positif, terutama bagi stabilitas sosial di Kabupaten Banjar yang memiliki wilayah luas dan jumlah desa terbanyak di Kalimantan Selatan. Keberagaman suku menjadi kekuatan, namun juga potensi gesekan jika tidak dirawat dengan baik,” ujar Saidi.
Menurut data FPK, saat ini terdapat 14 suku yang tergabung dalam forum tersebut. Sebelumnya hanya 12 suku yang aktif, dan kini bertambah dua, termasuk dari komunitas Sumbawa yang baru bergabung. Hal ini menunjukkan semangat inklusif yang dibangun melalui FPK.
Ketua FPK Kabupaten Banjar, Dedi Kurniadi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah. Ia menyebut pengukuhan ini menjadi hadiah istimewa di Hari Lahir Pancasila yang sarat simbolisme persatuan.
“Kami bertekad menjadi garda terdepan dalam memelihara kerukunan antar suku. Moto kami adalah ‘Satu dalam Keberagaman, Harmoni dalam Perbedaan’. Forum ini bukan hanya untuk meredam potensi konflik, tetapi juga akan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,” jelas Dedi.
Ia menambahkan, FPK Banjar siap menjadi jembatan antara komunitas suku yang ada dengan pemerintah, serta menjadi mitra strategis dalam menjaga ketentraman dan ketertiban sosial.
Pelantikan Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) di kesempatan yang sama juga menjadi penguat semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks yang lebih luas, pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Banjar tidak hanya berkomitmen menjaga kerukunan internal, tetapi juga memberikan contoh konkret bagaimana nilai Pancasila dijadikan fondasi membangun pemerintahan yang inklusif, partisipatif, dan berkeadilan sosial.
Dengan semangat kebersamaan yang terus dipupuk dan dirawat, Kabupaten Banjar bergerak maju sebagai miniatur Indonesia – beragam namun tetap satu.