REDAKSI8.COM – Sebagian besar masyarakat atau orang mungkin belum mengetahui apa itu Greenomic.
Istilah Greenomic, jika kita pisah menjadi 2 suku kata yaitu Green (Hijau) dan Economic (Ekonomi), berikut penjelasannya dari Direktur Eksekutif Greenomic Indonesia Chapter South Borneo, Dr Eddy Elminsyah Jaya MS.

Pria yang lebih akrab disapa Eddy ini menjelaskan, Greenomic yang dipimpinnya merupakan suatu lembaga yang mengkaji sudut pandang ekonomi secara ekologi.
”Tujuan dari adanya lembaga Greenomic ini untuk mendorong kabupaten atau kota melakukan revolusi dalam penganggaran. APBD kabupaten/kota atau provinsi masih bersifat ‘APBD Cokelat’. APBD ini masih belum menghitung nilai-nilai kerusakan lingkungan yang akan atau yang sudah mereka hadapi. Jadi, kalau kita ibaratkan seperti melihat pohon, tidak hanya dari sisi yang bisa kita nilai langsung seperti buah, kayu atau akarnya, namun harus dilihat juga jasa-jasa ekosistemnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Eddy memaparkan, ‘APBD Cokelat’ yang ia sebutkan sebelumnya, jika pada saat ‘APBD Cokelat’ tersebut sudah dikonversi dengan nilai kerusakan lingkungan, maka segala sesuatu yang bersifat anggaran (penganggaran) akan menjadi ‘APBD Hijau’.
”Kabupaten/kota sudah harus memulai APBD Hijau, karena pada Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa kabupaten/kota sudah seharusnya memiliki instrumen ekonomi hijau. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu kami pernah melakukan sebuah riset di Provinsi Riau. APBD dan PAD-nya sangat tinggi, tapi mereka tidak menghitung nilai kerusakan dari dampak aktivitas pengeboran minyak yang mereka lakukan, sehingga pertumbuhan ekonominya setelah dihitung dengan APBD Hijau, berada pada angka atau nilai yang negatif,” beber ayah 2 orang anak ini.
Eddy berharap dengan adanya Greenomic ini bisa menjadi mitra bagi stakeholder-stakeholder dalam melihat ekonomi dari kacamata ekologi.
”Kebetulan kami diamanahi memegang dan menangani Greenomic Cabang Kalimantan Selatan, dengan tujuan untuk mendorong setiap kabupaten/kota di Kalimantan Selatan membuat APBD Hijau,” tandasnya.