REDAKSI8.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di seluruh wilayah Banua.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel, Muhidin melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel, Muhammad Syarifuddin dalam rapat koordinasi (rakor) Bidang Pendidikan dengan kepala satuan pendidikan tingkat SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun Swasta se-Kalsel di Gedung Idham Chalid, Senin (5/5/25).

“Bapak Gubernur menitipkan pesan penting bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan Banua. Ada banyak hal strategis yang ingin disampaikan terkait peningkatan mutu, pemerataan akses pendidikan, dan penguatan peran guru dalam mencerdaskan generasi penerua,” ujarnya.
Adapun salah satu langkah kongkret yang sedang dilakukan Pemprov Kalsel saat ini adalah mengumpulkan data lengkap seluruh sekolah, mulai dari kondisi fasilitas, kebutuhan sarana dan prasarana hingga tantangan yang dihadapi masing-masing satuan pendidikan.
“Hari ini kita fokus memetakan kondisi nyata di lapangan, karena setiap sekolah punya tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Dengan data yang akurat, kita bisa merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Disamping itu, Syarifuddin turut prihatin terhadap akses menuju sekolah, terutama bagi anak-anak di wilayah terpencil atau yang menghadapi hambatan fisik dan ekonomi.
“Kita ingin anak-anak Kalsel tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pemdidikan berkualitas,” ungkpanya.
Demikian, Ia menegaskan, bahwa peningkatan mutu pendidikan di Kalsel tidak hanya bisa bergantung pada Pemerintah, tetapi harus melibatkan semua pihak, baik itu guru, kepala sekolah, orang tua dan masyarakat luas.
“Harapannya adalah menciptakan sistem pendidikan di Kalsel yang lebih inklusif, adaptif, dan bermutu tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel, Hadeli Rosyaidi menambahkan, rencana inovatif Pemprov Kalsel dalam mendukung pendidikan inklusif yaitu melalui penyediaan bus sekolah khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Bus-bus ini akan didistribusikan ke 13 Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan untuk memudahkan akses pendidikan bagi peserta didik penyandang disabilitas.
“Pemprov sangat berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang merata dan inklusif. Untuk teknis pelaksanaan, distribus, serta operasional bus sekolah tersebut akan dibahas secara lebih mendalam dalam pertemuan khusus yang akan dijadwalkan kemudian,” terangnya.
Dengn kegiatan rakor seperti ini, Ia berharap dapat digelar secara berkala untun memastikan kesinambungan koordinasi, evaluasi program, serta penyampaian kebijakan dari Pemerintah Provinsi ke kesatuan pendidikan di lapangan.
“Sinergi antara Pemerintah dan sekolah harus terus diperkuat. Karena pendidikan adalah pondasi utama dalam mencetak generasi unggul yang akan membawa Banua ke arah yang lebih baik,” tuntasnya.