REDAKSI8.COM -Mahancau, merupakan metode penangkapan ikan dengan menggunakan alat yang di sebut dengan Hancau . Alat ini juga merupakan jaring yang lebih kecil dan berbentuk persegi empat. Tiap ujung segi tersebut di ikatkan pada bilahan bambu, dan membentuk pertemuan silang di tengahnya.

Kemudian di bagian tengah yang bertemu tersebut di pasang tali yang diikatkan pada batang bambu. Penggunaan hancau pada umumnya untuk menangkap ikan di ruang yang agak luas, dan tidak banyak raba atau sampah organik yang berada di sungai.

Zainah salah satu orang yang masih mempertahankan tradisi Mahancau untuk menambah penghasilan dan untuk jajan anak-anak nya. Ibu yang punya dua anak ini biasanya mahancau dari pagi sekitar jam 9 sampai jam 3 sore di sungai kecil dekat rumahnya, yaitu sungai perbatasan Sungai Sipai dan daerah Martapura lainnya.
Untuk jenis ikan yang di tangkap dengan alat hancau ini diantaranya ikan sepat, sepat siam, dan lainnya. Kendala mahancau biasanya didapatkan musim hujan, akan tetapi kalau habis hujan reda maka hasil mahancau ikan terbilang cukup banyak. Ikan yang di tangkap bukan lah ikan yang besar-besar melainkan ikan yang kecil-kecil.
“Amun disambat rami mahancau nih kada ju panga, tapi ada aja tarus iwaknya”, terang Zainah
Sekali mahancau ia bisa mendapatkan ikan sepat dari setengah baskom sampai dua baskom, dan ketika ada yang mau beli ikan hasil tangkapannya, maka ia tidak menggunakan timbangan akan tetapi dengan takaran, yang menggunakan takaran bekas tempat sambun colek yang kecil dan besar. “Kalau untuk yang kecil harga Rp. 5000 dan untuk yang besar Rp. 10.000,” ucapnya.
Kadang kala ketika ikan tidak semuanya habis atau ada yang mati di dalam baskom, maka ia menjadikan ikan tersebut ikan asin, dimana ikan asin cukup tahan lama bertahan daripada ikan yang masih segar ketika di taruh di luar kulkas. Penjualan ikan asin juga sama dengan takaran dengan ikan segar. Jika ada yang mau membeli per kilo nya di bandrol dengan harga Rp. 20.000.
“Kalau bisa jangan ada larangan untuk menangkap ikan dengan alat hancau ini dan semoga selalu rami aja iwak nya,” harap Zainah
Untuk pekerjaan Zainah adalah penjual ayam potong di pasar Martapura, walaupun itu hanya pekerjaan sampingan, tetapi cukup untuk mencukupi uang jajan anak-anak di rumah dan di sekolah.