REDAKSI8.COM, Kabupaten Banjar – Ketua TP PKK Kabupaten Banjar yang juga sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Hj Nurgita Tiyas menjelaskan rapat koordinasi bertujuan untuk mengaudit dan menentukan strategi untuk memenuhi kriteria angka stunting 14 persen sesuai standar WHO.
Nurgita Tiyas saat rakoor Teknis Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023, di Aula Barakat, Martapura Selasa (1/8/2023) pagi berharap pada rakoor ini dapat menentukan akurasi data balita dan baduta yang ada di Kabupaten Banjar.
Selain itu, Nurgita Tiyas juga menentukan lokus penanganan stunting di wilayah signifikan yang ingin diturunkan angka stuntingnya agar benar benar terfukos.
“Menurunkan angka stunting melibatkan beberapa pihak, diantaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) karena unsur yang penting adalah masyarakat itu sendiri, dan Dinas Kesehatan untuk mengaktifkan posyandu di wilayah Kabupaten Banjar,” ucapnya dihadapan 80 peserta rakoor.
Plt Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Banjar Hj Siti Hamidah menjelaskan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Banjar 26,4 persen, mengalami penurunan signifikan 13,8 persen dari data tahun 2021. Menurutnya evaluasi harus dilakukan seperti pengukuran data balita.
“Walaupun kita bisa menurunkan angka stunting yang signifikan tetapi masih ada yang perlu dievaluasi diantaranya pengukuran data balita di posyandu dan sinergitas dengan instansi terkait lainnya,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepakatan rencana tindak lanjut rakoor oleh Ketua TP PKK Banjar, Plt Kepala Dinsos P3AP2KB, perwakilan Ketua Forum Camat, Kepala Dinas PMD Syahrialludin, Kepala Dinas Kesehatan Yasna Khairina serta perwakilan Polres dan Kodim 1006 Banjar. (Adv)