REDAKSI8.COM, SAMARINDA – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Samarinda sejak Selasa (27/05) dini hari sebabkan genangan banjir di berbagai titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda melaporkan bahwa genangan air terjadi di sejumlah ruas jalan utama dan permukiman warga. Ketinggian air bervariasi, mulai dari sepuluh hingga lima puluh sentimeter.
Di pusat kota, genangan merebak hingga ke Simpang Tiga Air Hitam yang berada di bawah Flyover.
Air juga menggenangi beberapa titik rawan lainnya seperti Simpang Mugirejo, Simpang Gunung Kapur, serta ruas Jalan Pangeran Suryanata di kawasan Air Putih.
Kondisi banjir semakin meluas hingga ke Simpang Kebun Agung dan Simpang Empat Ringroad di Jalan P. Suryanata.
Tak hanya itu, Simpang Remaja di Jalan Ahmad Yani, Jalan Kebaktian, dan Jalan Kemerdekaan juga terdampak.
Titik-titik genangan lainnya meliputi Simpang Pramuka, Simpang Damanhuri tepat di depan Gang Ogok, hingga ke kawasan Simpang Sempaja dan Simpang Alaya yang tak luput dari limpasan air.
Banjir ini melumpuhkan aktivitas di kawasan padat seperti Simpang Gatot Subroto, Simpang Lembuswana, Jalan Antasari, serta ruas Jalan Gajah Mada di depan Kantor Gubernur Kaltim hingga Pasar Pagi. Genangan turut dilaporkan di Jalan Pelita, kawasan Citra Niaga, dan Jalan Arif Rahman Hakim.
Selain jalan raya, sejumlah fasilitas umum juga terdampak, khususnya di wilayah Kecamatan Palaran. Di antaranya adalah SMP Negeri 13 Samarinda, SD Negeri 05, SD Negeri 011, SD Negeri 014, dan SD Negeri 019. Aktivitas belajar mengajar pun ikut terganggu akibat luapan air yang masuk ke lingkungan sekolah.
Tak hanya banjir, hujan deras juga mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Lambung Mangkurat.
Sementara itu, beberapa insiden tanah longsor turut terjadi di lima lokasi berbeda, yaitu di Jalan Gerilya Solong, Jalan Giri Makmur RT 22 Nomor 25, Jalan Lily 2 RT 31 Perumahan Talangsari, Jalan Batu Cermin RT 05 Kelurahan Sempaja Utara, serta di Jalan Proklamasi Blok O Dalam.
Berdasarkan pemantauan tinggi muka air dengan Automatic Water Level Recorder (AWRL) di sejumlah titik, kondisi elevasi di Waduk Benanga tercatat berada pada posisi 5,752 meter di atas permukaan laut dan masih berada dalam status normal.
Hal serupa juga berlaku di Kriamukti yang menunjukkan ketinggian 2,682 meter. Namun berbeda dengan kawasan Pondok Surya Indah, yang saat ini berada dalam status awas dengan elevasi mencapai 5,15 meter.
Di daerah Sungai Karang Mumus (SKM) hulu, ketinggian air tercatat berada di posisi 17,566 dan masih dalam kategori normal. Sementara di Sungai Siring, angka menunjukkan 21,123 meter, dengan status siaga.
Kawasan Pampang dan Talangsari juga terpantau dalam status siaga, sedangkan Muang Dalam berada dalam posisi waspada dengan muka air 12,340 meter. Di wilayah Bengkuring, elevasi tercatat pada posisi 4,070 meter dan juga berstatus siaga.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, H. Suwarso, menyampaikan bahwa meskipun sebagian besar elevasi muka air masih berada dalam status normal, pihaknya tetap bersiaga penuh.
Ia menjelaskan, curah hujan di kawasan hulu seperti Badak Mekar terpantau rendah, sehingga diharapkan genangan air yang terjadi di wilayah kota dapat segera surut.
“Namun demikian, BPBD tetap menyiagakan seluruh peralatan logistik dan sumber daya yang ada untuk membantu warga yang terdampak banjir maupun longsor di beberapa titik,” tegasnya dalam rilis yang dikeluarkan.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi situasi darurat. BPBD akan terus memantau perkembangan cuaca dan tinggi muka air di seluruh wilayah Kota Samarinda.