KOTABARU, REDAKSI8.COM – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kotabaru Kalimantan Selatan melaksanakan giat One Day One Prison Product Ramadhan, sebagai bentuk rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 59 di halaman Lapas Kotabaru, Rabu (29/3/2023).
Acara tersebut di hadiri oleh Kalapas kelas IIA Kotabaru Yosef Benyamin Yambise, perwakilan dari Disperindakop Kotabaru, perwakilan dari bank BRI, Ketua PWI Kotabaru, pengadilan Negeri Kotabaru dan jajaran Lapas Kotabaru.
Event yang diadakan setiap tahun merupakan salah satu ajang Kementerian Pusat dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mendukung karya warga binaan, dengan cara dibeli oleh petugas Lapas dan masyarakat.
Adapun hasil karya unggulan Lapas Kelas IIA Kotabaru diantaranya batik kain sasirangan, telur asin, pigura dari kayu hingga gantungan kunci.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kotabaru Yosef Benyamin Yambise mengajak kepada Insan Pemasyarakatan dan masyarakat untuk ikut serta dalam acara Bazar Ramadhan,produk karya warga binaan khususnya Lapas kela II A Kotabaru.
“Bazar Ramadhan produk hasil karya warga binaan ini sangat menarik perhatian para pengunjung. Terbukti dengan beberapa produk hasil karya warga binaan yang diborong oleh pengunjung,” ucapnya
Kalapas menyebutkan, kegiatan ini juga sebagai wujud sosialisasi kegiatan Pembinaan di dalam Lapas yang banyak menghasilkan produk unggulan hasil karya warga binaan.
Yosef berharap produk warga binaan Lapas Kotabaru yang dibeli masyarakat bisa memperkenalkan hasil karya binaan warga lapas ke luar.
Sehingga angka produksi akan terus meningkat, dan sumbangan Penghasilan Negara Bukan Pajak yang akan kita setorkan ke kas negara dapat meningkat.
Sementara itu salah seorang warga binaan Lapas Kotabaru Rudi (40) mengatakan, sangat bersyukur karena di Lapas ini dirinya diperlakukan sebagai manusia yang di bina bukan sebagai tahanan.
“Di Lapas saya di beri pelatihan tentang tanaman hidroponik,” ungkapnya.
Karena Rudi bilang, tanaman hidroponiknya sudah masuk di mini market.
Dengan adanya kegiatan tanam hidroponik tersebut, dirinya sudah bisa memberikan sedikit hasil dari penjualan tanaman hidroponik kepada orang tuanya.
Tidak hanya sampai disana, Rudi pun sudah memiliki tabungan sendiri, meskipun tidak banyak.
“Ini sudah menjadi kenangan saya. Saya berharap kepada pemerintah daerah mendukung dalam segi pemasaran,” pungkasnya. (ADV).
Penulis :Dewi Susanti