Kamis, 21 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Redaksi 8
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
Redaksi 8
No Result
View All Result

Kualitas dan Harga Anjlok, Petani Cabai Minta Bimbingan Pemko Banjarbaru

Irma Dahliana by Irma Dahliana
17 Februari 2023
A A
Kualitas dan Harga Anjlok, Petani Cabai Minta Bimbingan Pemko Banjarbaru

Kondisi tanaman cabai merah keriting petani yang terkena hama patek atau cacar, di Jalan Kurnia, Kota Banjarbaru, Jum'at (17/2/23). Foto : Irma/Redaksi8.com

Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

REDAKSI8.COM – Sampai sekarang para petani Banjarbaru masih mengalami kesulitan menangani hama penyakit pada tanaman cabai seperti patek atau yang sering disebut cacar.

Hal tersebut diungkapkan seorang petani cabai merah keriting di Jalan Kurnia, Kota Banjarbaru Sunarsih, katanya, beberapa petani cabai di tempatnya belum menemukan obat yang cocok untuk mengatasi hama patek.

“Tidak tahu apa obatnya, dikasih obat BionM juga tidak mempan, masih saja diserang patek,” ucapnya.

Sunarsih menyayangkan, selain permasalahan hama, harga jual cabai merah keriting di pasaran pun anjlok (turun).

LihatJuga :

Warga Bentangkan Spanduk Protes di Proyek Jembatan Sei Ulin Banjarbaru

Pemerintah Kabupaten Banjar Siapkan Lahan Untuk Sekolah Rakyat

Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Pacu Produksi Bawang Merah, Petani Desa Cabi Antusias Tanam Perdana

Pemprov Kalsel Tetapkan Siaga Darurat Karhutla

Tercatat dari bulan November sampai Januari, harga perkilogramnya berkisar dari Rp8 ribu sampai Rp9 ribu saja.

Tapi sekarang ujar Sunarsih, harganya sudah naik lagi ke angka 20 ribu rupiah per perkilogram.

Itu pun belum bisa dibilang stabil, Karena sebelumnya harga jual cabai merah keriting bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp65 ribu perkilogram.

Pun, harga obat semprot terseret naik, sehingga petani terpaksa membeli meskipun harga jual cabai merah keriting sangat murah.

“November, Desember, sampai Januari pernah diharga 8 ribu dan 9 ribu perkilo, obat semprot juga mahal 200 ribuan,” ungkapnya.

Dari sekelumit masalah yang dihadapi para petani tersebut, Ia berharap Pemerintah Kota Banjarbaru bisa memberikan sosialisasi kepada para petani, bagaimana cara untuk mengatasi serangan hama patek pada tanaman cabai.

Di wilayah yang sama, Mandono juga membenarkan, pada panen cabai sebelumnya banyak petani mengalami kerugian.

Karena serangan hama yang cukup ganas, sehingga pertumbuhan dan produksi buah cabai merah keriting terhambat.

“Gagal panen lah. Dulu sembilan naik kesepuluh nanti turun lagi, harga anjlok, kalo hasil panen tetap sama saja,” jelasnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga, setelah gagal panen, keadaan petani setempat kata Mandono diperparah dengan rendahnya harga jual cabai.

Dimana sekarang harganya Rp20 ribu perkilonya. Akibatnya, membuat biaya operasional perawatan tanaman tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh oleh petani.

Meski begitu, dirinya tetap terus menanam cabai dengan mencoba bibit yang berbeda dengan bibit yang ditanam oleh petani lain yaitu bibit djitu.

Menurutnya, bibit djitu cukup baik pertumbuhannya dan tidak terkena hama patek. Hanya dilakukan 1 kali semprot setiap minggunya.

“Bibitnya beda. Disana pakai bibit taro, saya pakai bibit djitu, tapi harga anjlok, harganya 20 ribu per kilo sekarang,” tandasnya.
(Red8.Irma)

Share26Tweet16Send

Related Posts

Video Viral Pemukulan di Desa Bulu Rejo Berujung Damai, Polisi: Hanya Bawa Mainan Kayu, Bukan Senjata Api

Video Viral Pemukulan di Desa Bulu Rejo Berujung Damai, Polisi: Hanya Bawa Mainan Kayu, Bukan Senjata Api

by Eko Ary Saputra
21 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, TANAH BUMBU - Kepolisian Resor (Polres) Tanah Bumbu akhirnya memberikan keterangan resmi terkait video viral di media sosial. Video...

Kepedulian Sosial: PT Gideon Mula Gabe Hibahkan Ambulans untuk Desa Janji Maria

Kepedulian Sosial: PT Gideon Mula Gabe Hibahkan Ambulans untuk Desa Janji Maria

by Dedi Pasaribu
21 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, SUKABANGUN | PT Gideon Mula Gabe kembali menegaskan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan menyerahkan satu unit...

Fraksi PDIP Tapteng Soal Ketidakhadiran Bupati: Wajib Moral, Bukan Kewajiban Hukum

Fraksi PDIP Tapteng Soal Ketidakhadiran Bupati: Wajib Moral, Bukan Kewajiban Hukum

by Tim Redaksi8.com
21 Agustus 2025

REDAKSI8.COM, TAPTENG - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah, Famoni Gulo, SH, M. Pd,. C. P. L, menanggapi...

Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING

  • Aspihani Diduga Gunakan Surat Keterangan Kuliah Palsu UNDAR Jombang?

    Aspihani Diduga Gunakan Surat Keterangan Kuliah Palsu UNDAR Jombang?

    836 shares
    Share 334 Tweet 209
  • ULM Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa Pertama di Kalsel

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • ULM Resmi Berlisensi Tes IELTS, Mahasiswa Kalsel Tak Perlu Lagi ke Luar Daerah

    141 shares
    Share 56 Tweet 35
  • Peringatan HUT RI ke-80 di Banjarbaru, Momentum Refleksi dan Persatuan Bangsa

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
  • “Dugaan Ijazah Palsu Gegerkan Dunia Advokat, Dedi Resmi Laporkan Ketum dan Sekjen P3HI ke Polda Kalsel”

    88 shares
    Share 35 Tweet 22

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia – Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Pemerintahan
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPR RI
    • dprd balangan
    • DPRD banjarbaru
    • DPRD Kalimantan Timur
    • DPRD Kabupaten Banjar
    • DPRD Kabupaten Kotabaru
    • DPRD Kabupaten Tanah Bumbu
    • DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
    • DPRD Kapuas
    • Kapuas
  • Regional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Hobi
  • Kuliner
  • RBU Group
  • Lainnya
    • Bschool
    • Opini
    • Female
    • Laporan Khusus
    • Legislatif
    • Peristiwa
    • Asal-Usul
    • Budaya
    • Environtment
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Layanan Publik
    • Pendidikan
    • Perikanan
    • Perkebunan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Religi
    • Sosial
    • Serba-serbi
    • Teknologi
    • Wisata
  • Login
  • Sign Up

© 2020 PT. Delapan Vilandux Indonesia - Semua Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In