REDAKSI8.COM, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Lingkungan Hidup mengadakan Focus Group Discussion (FGD) ke- 4 dan Konsultasi Publik ke- 2 di Gedung Laboratorium Lingkungan, Desa Megasari, Kamis (12/09/2024).
FGD dilaksanakan sebagai Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Pun, sebagai bagian dari upaya merancang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.
Pertemuan tersebut menjadi langkah penting dalam merumuskan arah kebijakan lingkungan untuk lima tahun ke depan, dengan fokus pada integrasi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Nasrullah Zamzami, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru menegaskan, pentingnya dokumen KLHS sebagai acuan utama dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan kawasan yang ramah lingkungan.
“Dokumen KLHS akan menjadi dasar kebijakan berbasis lingkungan yang akan diterapkan selama lima tahun ke depan, beriringan dengan dokumen RPJMD dan pedoman tata ruang lainnya,” jelasnya
FGD tersebut katanya, membahas dua skenario masa depan lingkungan Kotabaru, yakni skenario dengan upaya tambahan dan skenario konservatif tanpa tambahan.
Kedua pendekatan tersebut itu ujarnya, dipilih berdasarkan komitmen Kotabaru terhadap prinsip ekoefisiensi, di mana pengelolaan sumber daya alam dilakukan dengan biaya yang efisien, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
FGD tersebut sambungnya, merupakan pertemuan ketiga, dengan target akhir penyerahan dokumen kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada Oktober mendatang untuk mendapatkan rekomendasi resmi.
“Jika disetujui, kebijakan ini akan menjadi pedoman pembangunan berbasis lingkungan di Kotabaru, membawa daerah ini menuju era Kabupaten Hijau yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Dengan adanya dokumen KLHS dia berharap, pemerintah daerah dapat menjalankan kebijakan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan komitmen nasional untuk mencapai SDGs. “Kotabaru diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang memprioritaskan pembangunan hijau, mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga keberlanjutan lingkungan,” tandasnya.